HALUAN.CO – Industri film animasi Indonesia sedang naik daun, apalagi setelah kesuksesan Jumbo yang mengangkat standar harapan penonton. Ketika trailer untuk Merah Putih: One For All dirilis, tak sedikit yang langsung membandingkannya dengan Jumbo. Meskipun demikian, yang tak kalah menarik adalah bagaimana film ini mengalokasikan anggaran produksi yang besar, serta proses pembuatan animasi yang turut mencuri perhatian.
Menurut YouTuber Yono Jambul, beberapa elemen animasi dalam trailer Merah Putih menggunakan aset yang dibeli dari platform online, khususnya Daz3D. Salah satu contohnya adalah adegan jalan yang disebut-sebut menggunakan aset Street of Mumbai, yang memang tersedia untuk pembelian dan bukan hasil karya tim produksi secara eksklusif. Daz3D merupakan situs jual beli aset 3D siap pakai yang mencakup berbagai elemen, mulai dari karakter hingga lingkungan digital, yang bisa langsung dimasukkan ke dalam software animasi.
Dalam dunia animasi, umumnya studio akan merancang dan membuat aset mereka sendiri atau minimal melakukan kustomisasi, untuk menghasilkan kualitas dan ciri khas tersendiri. Proses ini membutuhkan waktu, tenaga ahli, dan tentu saja biaya yang tak sedikit. Hal ini tentu mengejutkan bagi banyak penonton yang terbiasa dengan kualitas animasi lokal seperti yang ada pada Jumbo karena beberapa merasa animasi Merah Putih terasa kurang mendalam dan seakan tidak memiliki jiwa.
Walau aset yang digunakan dalam animasi tersebut mungkin sudah dipoles, tetap terasa bahwa itu bukan hasil ciptaan dari awal dengan perhatian pada detail. Pertanyaan besar pun muncul, bagaimana bisa biaya produksi film ini menyentuh angka Rp6,7 miliar?
Film ini berdurasi 70 menit dan memang ambisius. Produser Eksekutif Sonny Pudjisasono mengungkapkan bahwa total biaya produksi film ini mencapai Rp6,7 miliar, yang juga diungkapkan dalam unggahan movreview yang dipublikasikan ulang oleh Toto Soegriwo di Instagram.
Apakah biaya tersebut banyak digunakan untuk cerita, musik, suara, pemasaran, atau post-produksi? Hingga kini, rincian tentang pengeluaran ini belum terungkap secara resmi dari Perfiki Kreasindo, rumah produksi yang menangani film ini.
Merah Putih: One For All sendiri mengambil tema kebangsaan dan keberagaman budaya Indonesia. Cerita ini mengikuti sekelompok anak-anak dari berbagai latar belakang yang berusaha menyelamatkan bendera Merah Putih yang hilang sebelum upacara kemerdekaan pada 17 Agustus.
Film ini dijadwalkan tayang pada 14 Agustus 2025, bersamaan dengan film-film lain seperti drama La Tahzan, komedi Tinggal Meninggal, dan horor Panggilan dari Kubur.