Taufik Hidayat: Perjalanan Mengejutkan dari Juara Olimpiade ke Kursi Wakil Menpora!

redaktur
3 Min Read

Jakarta – Taufik Hidayat, ikon bulutangkis Indonesia, kini resmi menduduki posisi sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga, mendampingi Dito Ariotedjo yang tetap menjabat sebagai Menpora. Penunjukan ini menambah deretan prestasi Taufik dalam ranah olahraga dan pemerintahan.

Langkah Taufik menuju posisi strategis ini dimulai ketika ia diundang ke kediaman Prabowo Subianto di Kertanegara, Jakarta Selatan, pada 15 Oktober lalu. Dalam pertemuan tersebut, Taufik, peraih medali emas Olimpiade Athena 2004, diminta untuk bergabung dalam kabinet dan berkontribusi sesuai dengan keahliannya di bidang olahraga.

Taufik mengungkapkan bahwa dalam pertemuannya dengan Prabowo, mereka banyak berdiskusi mengenai perkembangan olahraga di Indonesia. Prabowo meminta Taufik untuk meningkatkan prestasi olahraga nasional, sebuah tantangan yang diterima dengan antusias oleh Taufik.

Menjabat sebagai Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga bukanlah pengalaman pertama Taufik di lingkungan Kemenpora. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) pada 2016-2017 dan menjadi Staf Khusus di Kemenpora pada 2017-2018. Pengalaman ini menjadi modal berharga bagi Taufik dalam menjalankan tugas barunya.

Berita Lainnya  Gol cepat Witan Sulaeman bawa Persija Jakarta meraih tiga poin dari kandang Persebaya Surabaya

Taufik Hidayat dikenal sebagai mantan atlet bulutangkis tunggal putra nomor satu dunia. Lahir di Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada 10 Agustus 1981, Taufik mulai mengenal bulutangkis sejak usia delapan tahun dan bergabung dengan pelatnas pada 1996. Di bawah bimbingan pelatih Mulyo Handoyo, Taufik menunjukkan bakat luar biasa di lapangan.

Taufik telah mengukir banyak prestasi di berbagai kejuaraan internasional. Ia meraih medali emas di Kejuaraan Asia Junior 1997 di Manila, serta menyumbangkan medali emas di SEA Games dan Asian Games, baik di nomor beregu putra maupun perorangan. Taufik juga menjadi bagian dari tim Indonesia yang memenangkan Piala Thomas di Kuala Lumpur 2000 dan Guangzhou 2002, serta menjadi juara dunia pada 2005 di Anaheim.

Berita Lainnya  Edwin van der Sar alami pendarahan di sekitar otak, kini dalam perawatan intensif

Puncak karier Taufik adalah ketika ia meraih medali emas Olimpiade 2004 di Athena. Setelah mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, Taufik memutuskan untuk pensiun pada 2013. Meski telah menggantungkan raket, dedikasinya terhadap bulutangkis Indonesia tetap berlanjut.

Sebagai suami dari Ami Gumelar, Taufik dikenal sebagai sosok yang tegas dalam mendorong prestasi junior-juniornya. Ia berkomitmen untuk terus memajukan bulutangkis Indonesia, sebuah misi yang kini ia lanjutkan dalam kapasitasnya sebagai Wakil Menpora.

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *