Jakarta – “The Cursed Land,” sebuah film horor dari Thailand yang memukau penonton di Madani International Film Festival 2024 di Jakarta, berhasil mencuri perhatian dengan narasi yang mencekam. Film ini menampilkan Ananda Everingham, yang dikenal melalui film “Shutter,” dan Bront Palarae, aktor yang membintangi “Pengabdi Setan” dan “Gundala.” Berlatar di hutan hujan Semenanjung Malaya, film ini menggambarkan kegelapan Hutan Baha-Hala di Provinsi Narathiwat, Thailand Selatan, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Kisah ini berfokus pada Mit, diperankan oleh Ananda Everingham, seorang duda berusia 40 tahun yang dihantui rasa bersalah atas kematian istrinya akibat kelalaiannya sendiri. Rasa bersalah ini disertai dengan sakit kepala misterius yang terus menghantuinya. Bersama putrinya, May, yang diperankan oleh Jennis Oprasert, seorang mahasiswa arsitektur, Mit memutuskan untuk pindah ke rumah dua lantai di daerah Nong Chok, yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Sejak pindah ke rumah baru, Mit merasa ada yang ganjil dan terasing. Ia skeptis terhadap warga sekitar yang memperingatkannya untuk tidak memindahkan atau membuang barang-barang dari dalam rumah tersebut. Salah satu tetangga yang sering mengawasi adalah Heem, diperankan oleh Bront Palarae, yang ternyata terlibat dalam banyak ritual ilmu hitam.
Mit, yang tidak percaya pada hal-hal spiritual, menyingkirkan jimat-jimat di rumah tersebut dan mengabaikan peringatan penduduk setempat. Keputusannya ini memicu serangkaian teror yang mengganggu kehidupan Mit dan May, hingga akhirnya mengungkap rahasia kelam tanah dan bangunan yang mereka tempati.
“The Cursed Land” menjadi film horor Thailand kedua yang mengangkat kisah dengan sentuhan Islam setelah “The Djinn’s Curse” yang dirilis pada 2023. Film ini menarik perhatian karena sutradaranya, Panu Aree, yang juga menulis naskah, adalah seorang Muslim Thailand. Lokasi syuting rumah baru Mit dan May dilakukan di Ban Khiao, atau yang dikenal sebagai Rumah Hijau, sebuah rumah kayu kuno yang terkenal berhantu di Provinsi Ayutthaya.
Film ini tidak hanya tayang di Madani International Film Festival, tetapi juga di berbagai festival film internasional lainnya, seperti International Film Festival Rotterdam (IFFR) di Belanda, Ho Chi Minh City International Film Festival di Vietnam, Asian Film Festivals di Italia, dan Bucheon International Fantastic Film Festival (BiFan) di Korea Selatan.