Jakarta – Kasus tragis perkosaan dan pembunuhan seorang dokter perempuan berusia 31 tahun di Rumah Sakit RG Kar, Kalkota, terus menjadi sorotan publik di India. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, ditemukan sebuah buku harian milik dokter berinisial MD yang mengungkapkan impian-impian besarnya, termasuk keinginannya untuk meraih medali dan penghargaan di bidang kedokteran. Dokter MD bahkan telah menyusun daftar rumah sakit tempat ia ingin bekerja di masa depan.
Buku harian dokter MD ditemukan di dekat jenazahnya dalam kondisi beberapa halamannya terkoyak. Saat ini, Biro Investigasi Pusat (CBI) menangani kasus ini dan menyimpan buku harian tersebut sebagai barang bukti. Buku harian itu sedang diperiksa oleh ahli tulisan tangan untuk memastikan bahwa dokter MD adalah penulisnya.
Orang tua korban mengonfirmasi bahwa anak mereka memang memiliki kebiasaan menulis buku harian dan menyimpannya dengan baik. Buku harian tersebut ditemukan dekat jasadnya pada 9 Agustus 2024 di sebuah ruang seminar, tempat di mana ia diperkosa dan dibunuh. Selain mimpi-mimpinya, buku harian itu juga mencatat hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh dokter MD, serta rasa cintanya kepada kedua orang tuanya.
Dokter MD menulis daftar rumah sakit yang ia impikan untuk bekerja suatu hari nanti. Selain itu, ia juga mencatat harapannya untuk membahagiakan kedua orang tuanya. Orang tua korban menceritakan bahwa dokter MD pernah mengeluhkan kondisi kerjanya yang penuh tekanan dan beban sekolahnya. Ia pernah meragukan apakah diperbolehkan mengeluhkan kondisi kerja di rumah sakit tempatnya bersekolah, yang kini berada dalam pengawasan kepolisian negara bagian.
Mantan Dekan Fakultas Kedokteran tempat dokter MD berkuliah saat ini sedang dimintai keterangan oleh pihak berwenang. Saat berita ini diturunkan, dekan tersebut telah mendatangi badan kriminal kepolisian Kalkota selama lima hari berturut-turut untuk memberikan keterangan.
Kasus perkosaan dan pembunuhan dokter MD serta parahnya luka-luka yang dialami korban telah memicu kemarahan dari rekan-rekan sejawatnya. Mahkamah Agung India telah mengusulkan sebuah protokol nasional untuk keamanan para dokter dan meminta agar aksi mogok kerja dokter diakhiri. Namun, serikat dokter di India bersikukuh akan melanjutkan aksi mogok kerja hingga semua tuntutan mereka dipenuhi.