Jakarta – Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa teroris berinisial YLK yang ditangkap di Gorontalo memiliki keterkaitan dengan jaringan Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP). Penangkapan ini dilakukan pada Rabu (21/8) sore sekitar pukul 15.29 WITA di Mongolato, Telaga, Gorontalo.
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan, YLK diketahui pernah mengikuti pelatihan di Camp Hudaibiyah, Filipina, sejak tahun 1998 hingga tahun 2000. Setelah itu, YLK mengikuti program Muqoyama Badar tahap 2, sebuah pelatihan para militer di Jawa Timur yang diadakan oleh jaringan Jamaah Islamiyah (JI).
Pada tahun 2012, YLK masuk dengan kelompok Jamaah Anshor Tauhid (JAT). Kombes Aswin menyebutkan bahwa YLK juga terlibat dalam program pengiriman personal ke Yaman sebagai bagian dari jihad global AQAP. Keberangkatan YLK ke Yaman didanai oleh teroris ABU, yang sebelumnya ditangkap oleh Densus 88 saat menjabat sebagai Lajnah Roqobah (kaderisasi) kelompok Jamaah Ansharuh Syariah.
Selama berada di Yaman, YLK mengaku diperintah oleh AM alias AZ, seorang petinggi AQAP, untuk melancarkan aksi teror di Bursa Efek Singapura. Namun, setelah rencana tersebut gagal, YLK berusaha menghilangkan jejak dengan mengganti identitasnya. Upaya ini akhirnya terhenti ketika YLK berhasil ditangkap di Gorontalo pada Agustus lalu.