Jakarta – Sejumlah pemilik Tesla Cybertruck EV mengekspresikan kekecewaan mereka terhadap pabrikan otomotif asal Amerika Serikat tersebut. Pasalnya, kendaraan yang baru digunakan selama dua bulan sudah menunjukkan tanda-tanda korosi pada bagian bodinya.
Biasanya, mobil baru mengalami korosi pada bodi setelah lebih dari 15 tahun, tergantung pada perawatan pemiliknya. Namun, kasus yang menimpa konsumen Tesla Cybertruck ini cukup unik, mengingat mobil baru dikirim ke konsumen mulai Desember 2023.
Hanya dua bulan setelah pengiriman, pembeli memposting gambar di media sosial yang memperlihatkan bintik-bintik karat berwarna oranye muncul di eksterior mobil listrik baru tersebut. Insiden ini menimpa seorang pemilik Tesla Cybertruck bernama Raxar, yang sangat kecewa karena Tesla mengklaim penggunaan material stainless steel pada panel bodi Cybertruck.
Dalam salah satu forum online, Raxar mengungkapkan kekecewaannya dan memposting foto dari dekat bintik oranye kecil di bodi Cybertruck. Raxar berusaha membersihkannya dengan sampo khusus mobil untuk menghilangkan noda tersebut, namun tidak berhasil.
Pengguna akun lain dalam forum tersebut juga melaporkan melihat korosi pada eksterior mobil miliknya. Ia baru memiliki Tesla Cybertruck selama beberapa bulan dan baru menempuh jarak 613 km, namun ia tidak menyangka bodinya sudah muncul bercak oranye yang ia anggap sebagai karat.
Wes Morrill, seorang insinyur Tesla, mengatakan bahwa karat yang muncul di panel bodi Tesla adalah kontaminan yang disebabkan oleh polusi. Kontaminan tersebut kemudian menempel di panel bodi Tesla Cybertruck sehingga terlihat seperti berkarat. Menurutnya, pemilik cukup menggunakan cairan pembersih yang dijual bebas di toko untuk mengatasi masalah ini.
Morrill mengklaim bahwa kontaminan yang muncul tidak akan menyebabkan kerusakan pada panel bodi Tesla Cybertruck. Namun, kekecewaan konsumen tetap menjadi perhatian utama, mengingat reputasi Tesla sebagai produsen mobil listrik terkemuka.