Jakarta – PSSI telah memberikan sinyal bahwa Timnas Indonesia tidak akan memanfaatkan Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, sebagai arena pertandingan kandang pada fase gugur Piala AFF 2024. Keputusan ini menandai perubahan signifikan dalam strategi pemilihan lokasi pertandingan bagi tim nasional.
Pada babak grup Piala AFF 2024, Timnas Indonesia akan berlaga di Stadion Manahan Solo. Namun, untuk fase gugur, PSSI belum menetapkan stadion mana yang akan digunakan. Manajer Timnas Indonesia sekaligus Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, menyatakan bahwa PSSI sedang mencari opsi stadion yang tepat.
Sumardji menekankan bahwa PSSI tidak ingin stadion yang dipilih nantinya bentrok dengan jadwal Liga 1 dan Liga 2. Hal ini menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi pertandingan, mengingat pentingnya menjaga kelancaran jadwal kompetisi domestik.
Stadion Manahan tidak akan menjadi pilihan untuk fase gugur karena pada 26 Desember 2024, Persis Solo akan menjamu Persija Jakarta dalam pertandingan Liga 1. Sementara itu, leg pertama semifinal Piala AFF 2024 dijadwalkan pada 26 dan 27 Desember, sehingga bentrok dengan jadwal tersebut.
Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Surabaya, yang merupakan markas Persebaya, akan digunakan pada 20 Desember 2024 untuk pertandingan melawan Borneo FC. Setelah itu, Persebaya akan bermain tandang, membuka kemungkinan penggunaan stadion ini untuk Timnas Indonesia jika lolos ke babak semifinal.
Stadion Pakansari di Bogor, markas Persikabo 1973, terakhir digunakan pada 19 Desember 2024 dalam pertandingan melawan Sriwijaya FC. Dengan demikian, stadion ini juga berpotensi menjadi pilihan untuk pertandingan Timnas Indonesia di fase gugur.
Jika Timnas Indonesia berhasil mencapai final Piala AFF 2024, PSSI akan mempertimbangkan kembali opsi stadion yang paling sesuai. Keputusan ini akan diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk ketersediaan stadion dan dukungan logistik.