Timnas Indonesia U-20: Persiapan Menuju Piala Dunia dengan Pemusatan Latihan di Luar Negeri

2 mins read

Jakarta – Timnas Indonesia U-20 di bawah asuhan Indra Sjafri terus ditempa untuk menjadi raksasa Asia dengan harapan bisa menembus Piala Dunia. Saat kompetisi usia muda belum bisa diandalkan sebagai tulang punggung, pemusatan latihan menjadi harapan utama. Berkumpul, berlatih, dan bertanding adalah cara efektif untuk meningkatkan level permainan.

Pemusatan latihan di luar negeri menjadi salah satu strategi yang diandalkan. Berlatih di negara lain dan melawan tim yang lebih kuat dapat mengangkat mentalitas pemain saat tampil di ajang sesungguhnya. Program yang dirancang Indra Sjafri sebelum Piala AFF U-19 2024 terbukti efektif. Pemusatan latihan di Prancis dan partisipasi dalam Toulon Cup berhasil meningkatkan kepercayaan diri pemain.

Menjelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, Indra membawa tim asuhannya berlatih di Korea Selatan dan ambil bagian dalam turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024. Argentina, Thailand, dan Korea Selatan akan menjadi lawan tanding yang pas sebelum menghadapi Yaman, Maladewa, dan Timor Leste di kualifikasi.

Sekilas, lawan yang dihadapi skuad Garuda Jaya di kualifikasi tampak bisa diatasi karena kualitasnya masih di bawah Indonesia. Namun, menghadapi tim sekelas Argentina, Thailand, dan Korea Selatan akan semakin mematangkan pola, strategi, dan kinerja pemain.Efek inilah yang diharapkan dapat tumbuh dalam jiwa para pemain Indonesia U-20.

Berita Lainnya  Timnas Voli Indonesia Siap Guncang SEAV League! Anda Harus Tahu!

Seperti proses naik kelas yang dimulai dari belajar, mengerjakan tugas, ulangan, hingga ujian, pemusatan latihan di Prancis, turnamen AFF, latihan di Korea, dan kualifikasi adalah langkah-langkah menuju Piala Dunia. Target yang ditetapkan oleh PSSI dan Indra adalah lolos ke Piala Dunia U-20 2025 di Chile. Untuk mencapai tujuan ini, diperlukan proses panjang dan perencanaan yang matang sebagai faktor penentu utama.

Indonesia telah banyak belajar dari kegagalan lolos ke Piala Dunia sebelumnya karena kurang serius dalam persiapan. Mengambil pelajaran dari kegagalan sebelumnya, Indra menyusun ‘jalur sutera’ menuju Piala Dunia. Sudah menjadi rahasia umum, mentalitas pemain Timnas Indonesia lemah. Tak kuat pemain Indonesia hidup disiplin mengikuti gaya atlet profesional.

Tidak hanya dulu, hal ini masih terjadi sampai sekarang. Pesepakbola yang berkiprah di Liga 1 masih banyak yang tidak bisa membedakan mana profesional mana amatiran. Makan sembarangan, merokok, dugem, dan minuman keras adalah ciri amatiran. Saat pemain makan asal, merokok, dan dugem, latihan keras dibarengi. Faktanya, sudah makan asal, merokok, dan sering dugem, latihan juga asal-asalan. Tak ada perhitungan pribadi menambah sesi latihan demi menutupi gaya hidup tak disiplin.

Itulah salah satu momok di Timnas Indonesia. Bukan perkara mudah memupus gaya hidup seperti itu. Ekosistem di sepak bola nasional mengajarkan ke arah situ. Karenanya, pemusatan latihan tim nasional menjadi kawah candradimuka. Segala sikap anti-disiplin yang menjamur di klub, tanggal dan bisa dipatahkan saat berada di skuad Timnas.

Berita Lainnya  Debut Eliano dan Hilgers di Timnas Indonesia? Ini Jadwalnya!

Pembibitan pola hidup atlet paling efektif adalah sejak usia dini, sejak di Timnas kategori usia. Dalam hal ini, indoktrinasi sang pelatih diharapkan merasuk ke sanubari pemain. Mentalitas, daya juang, disiplin diri, hingga komunikasi massa diharapkan tertanam di Timnas kelompok usia. Korelasinya, peran Indra membentuk pemain diharapkan bertuah.

Melihat dunia luar, di dunia yang persaingannya ketat: hanya terbaik yang bertahan, sebuah falsafah hidup diharapkan bisa dipetik pemain untuk menjaga nilai keatletannya. Begitu pula dengan Timnas Indonesia U-20 yang saat ini berada di Korea Selatan. Mereka diharapkan bisa melihat dengan jujur kualitas diri dibanding negara lainnya agar terus berlatih keras.

Mungkin banyak atlet di dunia yang bisa dijadikan contoh, tetapi sedikit yang bisa jadi panduan untuk pesepakbola dalam negeri. Karenanya, perlu ada pemain yang membuka jalur sutera itu. Sebab, prestasi itu menular. Satu pemain menembus Eropa, jadi pembuka puluhan, bahkan ratusan pemain lainnya. Dan, sosok itu kiranya harus dibentuk oleh Indra Sjafri sebagai pelatih.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ