Jakarta – Timnas Indonesia U-20 di bawah komando Indra Sjafri menyimpan asa besar untuk menembus Kualifikasi Piala Asia U-20 2025. Kegagalan dalam misi ini akan menjadi kekecewaan yang mendalam.
Tim ini telah menunjukkan prestasi cemerlang dengan meraih gelar juara Piala AFF U-19 2024. Selain itu, mereka telah melanglang buana ke berbagai negara untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman tim.
Sebelum Piala AFF, Timnas Indonesia U-20 turut serta dalam turnamen Toulon Cup di Prancis. Pada awal 2024, Iqbal Gwijangge dan rekan-rekannya juga telah menjalani laga uji coba internasional di dalam negeri.
Setelah Piala AFF, mereka melanjutkan latihan di Korea Selatan dan mengikuti turnamen Seoul Earth on Us Cup 2024. Dalam turnamen ini, Indonesia U-20 berhasil menaklukkan Argentina, meskipun harus mengakui keunggulan Thailand dan Korea.
Sebelum berkumpul di Jakarta pada akhir pekan ini, skuad Indonesia U-20 menjalani pemusatan latihan di Bali. Persiapan yang dilakukan sangat matang, baik di dalam maupun luar negeri.
Pada babak kualifikasi yang akan berlangsung di Stadion Madya, Senayan, Jakarta pada 25-29 September, Indonesia akan menghadapi Timor Leste, Maladewa, dan Yaman.
Di atas kertas, Yaman adalah tim yang patut diwaspadai. Namun, Timor Leste dan Maladewa juga tidak bisa dianggap remeh, meskipun Indonesia terlihat lebih unggul.
Dari segi persiapan, Indonesia jauh lebih siap dibandingkan ketiga lawannya. Lawan-lawan uji tanding Indonesia juga lebih bergengsi. Terakhir, Garuda Nusantara bermain di dalam negeri.
Lawan pertama yang akan dihadapi Indonesia U-20 adalah Maladewa (25/9), kemudian Timor Leste (27/9), dan terakhir Yaman (29/9). Jadwal ini secara grafis menguntungkan Indonesia.
Indonesia akan melawan tim terlemah terlebih dahulu, kemudian Timor Leste sebagai tim menengah, dan terakhir Yaman sebagai tim terkuat. Hal ini memungkinkan Indra Sjafri untuk merancang program puncak performa.
Peluang Indonesia untuk lolos sangat besar. Pengalaman Indra Sjafri juga menjadi jaminan. Namun, jika sampai tidak lolos ke putaran final Piala Asia 2025, hal ini akan sangat mengecewakan.
Menjelang Kualifikasi Piala Asia U-20 2025, telah dirilis daftar 23 pemain yang lolos seleksi. Dalam daftar ini, tidak ada nama Welber Jardim dan Arkhan Kaka.
Tidak masuknya nama Welber dapat dimengerti karena ia tidak dilepas oleh klubnya, Sao Paulo. Karena tidak bisa bergabung dalam pemusatan latihan, ia tidak mungkin lolos seleksi.
Tercoretnya nama Arkhan cukup mengejutkan. Pemain asal Persis Solo ini selalu menjadi andalan sejak Indonesia U-17, termasuk saat tampil di Piala Dunia U-17 2023.
Performa Arkhan di level U-20 kurang menonjol. Selama dalam asuhan Indra, Arkhan gagal memperlihatkan teknik dan kualitas terbaiknya.
Penurunan performa Arkhan bukan tanpa sebab. Psikologis Arkhan telah berkali-kali diserang dan dipatahkan oleh pesohor di media sosial yang menjurus pada perundungan.
Seorang mantan pelatih futsal mencibir Arkhan dengan kata-kata yang menohok karena selebrasi jogetnya di Piala Dunia U-17 2023. Banyak pihak menyerang Arkhan.
Saat tampil di Piala AFF U-19 2024, komentator siaran langsung televisi meminta Arkhan mengejar bola berkali-kali, seolah Arkhan tidak mau mengejar bola atau malas berlari.
Rekaman suara komentator ini menjadi alat pembenaran publik untuk mendiskreditkan Arkhan. Terlihat jelas mentalitas Arkhan terganggu.
Pencoretan dari Indra mungkin menjadi jalan terbaik. Ini saatnya bagi Arkhan untuk jeda sejenak dan kembali dengan mental yang lebih kuat.
Kisah seperti Arkhan ini semoga tidak dialami pemain lainnya. Talenta-talenta muda ini harus terus dikritisi, tetapi tidak dijadikan bahan kekonyolan di media sosial.
Sebaliknya, dukungan publik sangat berarti bagi generasi muda ini. Motivasi dan dorongan lebih dibutuhkan para pemain, ketimbang caci maki atas performa yang tidak sesuai ekspektasi.
