Jakarta – Topan Super Yagi telah meluluhlantakkan ribuan pohon dan menyeret kapal-kapal serta perahu ke laut saat menghantam daratan di Vietnam utara pada hari Sabtu (7/9). Media pemerintah VNExpress melaporkan bahwa topan tersebut menerjang provinsi Hai Phong dan Quang Ninh, membawa angin berkecepatan lebih dari 149 kilometer per jam.
Di Hai Phong, lembaran atap logam dan papan tanda komersial beterbangan di langit kota saat topan itu menerjang. Kerusakan yang ditimbulkan sangat signifikan, mengakibatkan gangguan besar pada kehidupan sehari-hari warga setempat.
Topan Yagi menghantam Vietnam setelah melewati China selatan dan menewaskan sedikitnya dua orang serta melukai 92 lainnya di pulau Hainan. Media pemerintah China, CCTV, melaporkan bahwa Topan Yagi membawa angin berkecepatan lebih dari 230 kilometer per jam, menumbangkan pepohonan dan mendorong evakuasi sekitar 460.000 orang.
Wilayah China Selatan sering dilanda topan di musim panas dan gugur, yang terbentuk di lautan hangat di sebelah timur Filipina dan Thailand. Evakuasi massal dilakukan untuk menghindari korban jiwa lebih banyak akibat topan yang sangat kuat ini.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan pada bulan Juli lalu, topan di wilayah tersebut sekarang terbentuk lebih dekat ke pantai, menguat lebih cepat, dan bertahan di daratan lebih lama karena perubahan iklim. Hal ini menambah kekhawatiran akan meningkatnya frekuensi dan intensitas topan di masa depan.