/

Tragedi Mengerikan: Geng Kriminal Bantai 184 Orang di Haiti!

1 min read

Port-au-Prince – Sebuah tragedi memilukan melanda kawasan kumuh Cite Soleil, Haiti, di mana setidaknya 184 jiwa melayang dalam aksi brutal yang dilakukan oleh geng kriminal bersenjata. Insiden ini terjadi pada akhir pekan lalu, menambah panjang daftar kekerasan yang melanda negeri tersebut. Kepala HAM PBB, Volker Turk, mengonfirmasi jumlah korban jiwa dan menyatakan bahwa pembunuhan ini meningkatkan total korban tewas di Haiti tahun ini menjadi 5.000 orang.

Pembantaian ini dipicu oleh tuduhan pemimpin geng kriminal setempat terhadap para lansia di Cite Soleil. Monel ‘Mikano’ Felix, pemimpin geng Wharf Jeremie, menuduh para lansia tersebut telah menyebabkan anaknya sakit melalui ilmu hitam. Tuduhan ini muncul setelah Felix berkonsultasi dengan seorang pendeta Voodoo setempat. Akibatnya, Felix memerintahkan pembantaian massal terhadap para lansia di daerah tersebut.

Menurut laporan dari Jaringan Pertahanan Hak Asasi Manusia Nasional (RNDDH), semua korban tewas dalam pembantaian ini berusia di atas 60 tahun. Pembantaian dimulai pada Jumat (6/12) dengan 60 orang tewas, dan berlanjut pada Sabtu (7/12) dengan 50 orang lainnya dibunuh. Para anggota geng menggunakan parang dan pisau dalam aksi keji ini.

Berita Lainnya  Pertemuan Rahasia Dewan Pakar Gerindra dan NasDem! Apa Itu Asta Cita Prabowo?

Cite Soleil dikenal sebagai salah satu daerah paling miskin dan penuh kekerasan di Haiti. Terletak di dekat Port-au-Prince, kota pelabuhan yang juga ibu kota Haiti, area ini dikuasai oleh geng-geng kriminal yang menerapkan kendali ketat, termasuk pembatasan penggunaan ponsel. Hal ini membatasi kemampuan warga setempat untuk berbagi informasi tentang pembantaian tersebut.

Felix, yang memimpin geng Wharf Jeremie, telah dilarang masuk ke Republik Dominika sejak tahun 2022. Laporan RNDDH menyebutkan bahwa anak Felix yang sakit akhirnya meninggal dunia pada Sabtu (7/12) sore. Kekacauan di Haiti semakin memburuk dalam beberapa waktu terakhir, dengan geng-geng kriminal yang semakin berkuasa dan pemerintah yang kesulitan mengendalikan situasi.

Berita Lainnya  Tegas Pro Rakyat, Hasan Basri akan Awasi Pemberian THR 2023 Bagi Pekerja

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan bahwa geng kriminal yang dipimpin Felix memiliki sekitar 300 anggota dan juga beroperasi di sekitar Fort Dimanche dan La Saline. Pada November 2018, La Saline menjadi lokasi pembantaian sedikitnya 71 warga sipil, dengan ratusan rumah dibakar. Jimmy ‘Barbecue’ Cherizie, tokoh aliansi geng kriminal Viv Ansanm, telah dijatuhi sanksi PBB atas tuduhan merencanakan pembantaian di La Saline.

Selain pembantaian di Cite Soleil, insiden serupa juga terjadi di Pont-Sonde pada Oktober lalu, yang menewaskan 115 orang. Pembantaian ini didalangi oleh geng kriminal Gran Grif, yang mengklaim aksi tersebut sebagai pembalasan terhadap penduduk setempat yang bekerja sama dengan kelompok pertahanan diri.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ