Tragis! Harimau Sumatra Mati Terjerat, Kaki Kiri Putus di Agam Sumbar

1 min read

Jakarta – Seekor harimau Sumatra ditemukan mati terjerat di Sigaruntang, Jorong Sungai Pua, Nagari atau Desa Sungai Pua, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, pada Kamis (25/7). Kejadian ini menambah daftar panjang konflik antara manusia dan satwa liar di wilayah tersebut.

Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengonfirmasi bahwa harimau tersebut sebelumnya telah terlihat di dua lokasi berbeda di Kabupaten Agam. Harimau ini sempat terekam oleh kamera jebak milik BKSDA Sumbar di Baringin, Kecamatan Palembayan pada April 2024, serta di Pasia Laweh, Kecamatan Palupuh.

Dari hasil rekaman kamera jebak, terlihat bahwa harimau yang merupakan satwa dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, mengalami luka parah dengan kaki depan sebelah kiri yang putus.

Antonius, perwakilan dari BKSDA Sumbar, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya penanganan konflik di daerah tersebut. Hal ini dilakukan setelah beberapa hewan ternak milik warga, seperti kerbau dan kambing, menjadi korban serangan harimau. Upaya penanganan ini melibatkan petugas WRU BKSDA Sumbar, Resort Konservasi Wilayah I Panti, Resort Konservasi Wilayah II Maninjau, serta Tim Patroli Anak Nagari (Pagari) Pasia Laweh, Pagari Baringin, COP, dan Sintas Indonesia.

Menurut Antonius, harimau pertama kali terkena jerat babi pada bagian leher. Penemuan ini diketahui oleh seorang warga bernama Simar saat sedang berada di sawahnya. Simar awalnya menduga yang terjerat adalah babi, namun setelah mendekati lokasi, ia melihat bahwa yang terjerat adalah harimau. Simar kemudian melaporkan temuan ini kepada warga sekitar.

Setelah menerima laporan dari Wali Nagari atau Kepala Desa Sungai Pua sekitar pukul 16:00 WIB, BKSDA Sumbar segera menurunkan petugas dari Resort Konservasi Wilayah I Panti, Resort Konservasi Wilayah II Maninjau, dan Resort Konservasi Marapi Singgalang ke lokasi. Petugas tiba di Sungai Pua sekitar pukul 18:30 WIB dan langsung menuju lokasi penemuan. Sayangnya, sekitar pukul 19:10 WIB, harimau tersebut sudah ditemukan dalam kondisi mati.

Ke depan, BKSDA Sumbar berencana untuk melakukan operasi sapu jerat babi yang dipasang di wilayah tersebut. Selain itu, mereka juga akan melakukan sosialisasi kepada warga untuk tidak memasang jerat yang dapat membahayakan populasi harimau maupun satwa dilindungi lainnya. Upaya ini diharapkan dapat mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar serta melindungi keberlangsungan hidup satwa-satwa yang dilindungi.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ