HALUAN.CO – Presiden AS Donald Trump dipastikan akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN yang akan berlangsung di Malaysia pada 26–28 Oktober 2025. Hal tersebut dikonfirmasi oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang menyatakan bahwa kehadiran Trump menjadi sinyal penting atas hubungan AS dengan kawasan Asia Tenggara.
Kunjungan ini datang di saat yang krusial, ketika AS tengah menyusun kebijakan perdagangan baru yang bisa berdampak besar bagi ekonomi negara-negara ASEAN, termasuk Malaysia.
Tarif Impor Malaysia Diambang Keputusan
Trump dijadwalkan mengumumkan tarif baru terhadap produk Malaysia sehari setelah pengumuman kunjungannya. Saat ini, Malaysia terancam kena tarif hingga 25 persen, namun terdapat indikasi bahwa AS bersedia menurunkannya menjadi 15–20 persen. Anwar berharap kebijakan tersebut tidak akan membebani ekonomi negaranya.
AS dan Malaysia Terlibat Dalam Proses Perdamaian Regional
AS juga mendampingi Malaysia dalam memediasi konflik antara Thailand dan Kamboja yang telah menewaskan puluhan orang dan memaksa ratusan ribu mengungsi. AS disebut menggunakan kebijakan dagang sebagai cara menekan kedua pihak agar mencapai kesepakatan damai.
Strategi AS Hadapi Pengaruh China
Langkah ini merupakan bagian dari strategi AS untuk memperkuat kembali posisinya di kawasan, yang semakin kompetitif akibat pengaruh ekonomi China. Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, baru saja menyelesaikan lawatan diplomatik di Asia dan bertemu dengan Menlu China Wang Yi dalam upaya mengelola ketegangan bilateral.
Trump diperkirakan akan menjadikan KTT ASEAN sebagai panggung utama untuk menegaskan posisi AS dalam kerja sama regional, termasuk soal stabilitas ekonomi dan keamanan kawasan. Ini juga menjadi ajang Washington menunjukkan alternatif strategi terhadap proyek-proyek besar seperti BRI yang diusung Beijing.