Trump Ingin Fasilitasi Dialog Damai antara Putin dan Zelensky Usai Pertemuan di Alaska

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO – Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pada Rabu (13/8/2025) bahwa ia berencana mempertemukan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pertemuan tiga arah, yang akan digelar setelah dirinya bertemu lebih dulu dengan Putin di Alaska akhir pekan ini.

Trump menyampaikan bahwa pertemuan itu bertujuan mendorong penyelesaian konflik di Ukraina yang telah memasuki tahun keempat. Ia mengungkapkan rencana ini setelah melakukan panggilan telepon dengan sejumlah pemimpin Eropa, termasuk Zelensky, yang ia sebut berlangsung sangat baik.

“Jika pertemuan pertama berjalan baik, kita akan langsung mengadakan yang kedua,” ujar Trump, merujuk pada dialog awalnya dengan Putin di Anchorage, Alaska.
“Saya ingin melakukannya hampir segera, dan kita akan mengadakan pertemuan cepat antara Presiden Putin, Presiden Zelensky, dan saya, jika mereka menginginkan saya hadir,” tambahnya.

Trump menegaskan, pertemuan trilateral hanya akan dilanjutkan jika Putin menunjukkan keseriusan.
“Bisa jadi tidak ada pertemuan kedua karena jika saya merasa tidak pantas untuk mengadakannya, atau tidak mendapatkan jawaban yang kita perlukan, maka kita tidak akan melakukannya,” ucapnya.

Berita Lainnya  Hizbullah Gempur Israel Siang-Malam! Kiryat Shmona Dihujani Roket, Menara ATC Hancur

KTT ini digagas di tengah tekanan dari Ukraina dan sekutu Eropa agar AS lebih tegas terhadap Rusia, serta mendorong segera tercapainya gencatan senjata. Namun, absennya Zelensky dalam pertemuan awal membuat sebagian pihak khawatir akan adanya kesepakatan yang dapat merugikan Kyiv.

Trump sebelumnya sempat berjanji bahwa ia bisa mengakhiri perang di Ukraina pada hari pertama masa jabatannya, saat kampanye pemilu tahun lalu. Namun hingga kini belum ada kemajuan berarti. Bahkan sanksi tambahan terhadap mitra dagang Rusia yang dijanjikan juga belum diberlakukan, padahal tenggat waktunya telah lewat.

Di Kramatorsk, yang hanya berjarak sekitar 20 kilometer dari garis pertempuran, pasukan Ukraina menyambut kabar tersebut dengan keraguan.
Artem, tentara berusia 30 tahun, menyatakan, “Putin sedang mengumpulkan pasukan, membesarkan tentaranya, menimbun senjata. Dia sedang membutakan kita semua.”

Zelensky pun menyuarakan skeptis terhadap niat baik dari pihak Rusia.
“Saya sudah mengatakan kepada rekan-rekan saya — Presiden AS dan sahabat-sahabat Eropa kita — bahwa Putin jelas tidak menginginkan perdamaian,” ungkapnya.

Berita Lainnya  Kim Jong Un Marah Besar! Tuduh Korsel Kirim Drone, Siap Aksi Militer!

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Rusia menilai langkah diplomasi ini tidak penting secara politik atau praktis, bahkan menudingnya sebagai cara untuk menggagalkan proses perdamaian yang telah dibangun antara Moskwa dan Washington.

Trump berusaha menurunkan ekspektasi terhadap pertemuan di Alaska, dengan menyebutnya hanya sebagai “pertemuan penjajakan.” Namun, ia juga menyatakan bahwa, “Pada akhirnya akan ada pertukaran, akan ada perubahan wilayah.”

Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *