HALUAN.CO – Presiden AS Donald Trump memerintahkan pengerahan 800 personel Garda Nasional ke Washington DC untuk mengambil alih kontrol atas Kepolisian Metropolitan dalam rangka penanggulangan kriminalitas. Ia juga menyebut langkah ini berpotensi diterapkan ke kota-kota besar lainnya.
Trump mengeklaim DC, wilayah yang mayoritas warganya mendukung Demokrat, tengah dilanda lonjakan kriminalitas, masalah tunawisma, serta kegagalan tata kelola. Ia mengumumkan bahwa pemerintahannya akan mengendalikan kepolisian lokal dan menghadirkan pasukan federal di jalan-jalan ibu kota.
“Ini adalah Hari Pembebasan di DC, dan kami akan merebut kembali ibu kota kami,” kata Trump kepada media.
Langkah ini memperkuat gaya kepemimpinan keras Trump, seperti sebelumnya dalam kebijakan perbatasan dan penanganan unjuk rasa. Meskipun data terbaru menunjukkan penurunan kejahatan, Trump menilai penegakan hukum lokal terlalu lemah dan tidak efektif.
Trump yang sebelumnya memberikan pengampunan bagi ribuan orang terkait kerusuhan Capitol, menyalahkan polisi dan jaksa DC atas lemahnya penegakan hukum.
Pemerintah menyatakan bahwa 800 anggota Garda Nasional DC—dengan kemungkinan tambahan dari unit lainnya—akan dikerahkan untuk membantu penegakan hukum.
Langkah ini menuai kritik tajam dari kalangan Demokrat. Hakeem Jeffries menyebut tindakan itu sebagai agenda pribadi dan politik seorang calon raja.
Richard Stengel menyatakan, “Sepanjang sejarah, para otokrat menggunakan dalih palsu untuk memaksakan kendali pemerintah atas penegakan hukum lokal sebagai awal dari pengambilalihan yang lebih nasional.”
Aksi Trump memancing unjuk rasa kecil di luar Gedung Putih. Seorang demonstran bernama Elizabeth Critchley menolak keras langkah tersebut.
“Sama sekali tidak perlu Garda Nasional di sini,” ungkapnya.
Trump mengatakan kebijakan serupa bisa diterapkan di kota seperti Chicago dan New York. Ia juga telah menandatangani perintah eksekutif yang memberi kemudahan dalam penangkapan tunawisma.
Ia menyatakan bahwa 500 agen federal dari berbagai lembaga penegakan hukum sudah terlebih dahulu dikirim ke DC pekan lalu.
Walau survei Gallup menunjukkan mayoritas warga merasa kejahatan meningkat, data FBI mencatat bahwa kejahatan kekerasan secara nasional justru menurun tajam.
Di bawah hukum federal, Trump hanya bisa mengambil alih kendali atas kepolisian DC selama 30 hari tanpa persetujuan Kongres.
Wali Kota Muriel Bowser menyampaikan bahwa meskipun langkah ini tidak mengejutkan, ia menyebut tindakan tersebut sebagai sesuatu yang “meresahkan dan belum pernah terjadi sebelumnya.”