Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang mengundang polemik, kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mendorong Israel untuk melancarkan serangan terhadap fasilitas nuklir Iran. Trump menyebut tindakan tersebut sebagai respons atas serangkaian serangan rudal yang dilancarkan Iran.
Pernyataan ini disampaikan Trump saat berbicara di sebuah acara kampanye di North Carolina. Ia merujuk pada pertanyaan yang diajukan kepada Presiden Joe Biden mengenai kemungkinan Israel menargetkan program nuklir Iran. Presiden Joe Biden, pada hari Rabu lalu, menegaskan penolakannya terhadap serangan semacam itu. Ketika ditanya oleh wartawan apakah ia akan mendukung serangan terhadap situs nuklir Iran, Biden dengan tegas menjawab: “Jawabannya adalah tidak.”
Penolakan Biden ini muncul sebagai tanggapan atas peluncuran hampir 200 rudal oleh Iran ke Israel. Serangan rudal tersebut merupakan serangan langsung kedua Iran terhadap Israel setelah insiden serupa pada bulan April lalu. Serangan ini dilakukan sebagai balasan atas serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, ibukota Suriah.
Garda Revolusi Iran (IRGC) dalam pernyataannya menyebut bahwa serangan rudal tersebut menargetkan “tiga pangkalan militer” di sekitar Tel Aviv, serta pangkalan udara dan pangkalan radar Israel. Meskipun beberapa area dilindungi oleh sistem pertahanan udara yang canggih, IRGC mengklaim bahwa “90 persen” dari rudal yang diluncurkan berhasil mengenai target di Israel.
IRGC juga mengeluarkan ancaman akan melancarkan “serangan dahsyat” jika Israel memutuskan untuk membalas serangan tersebut.