Washington – Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kritik tajam terhadap Wakil Presiden Kamala Harris. Dalam sebuah rapat umum kampanye yang berlangsung di Charlotte, Carolina Utara, pada hari Rabu (24/7/2024), Trump menyebut Harris sebagai seorang ekstremis sayap kiri dan kekuatan ultraliberal di balik kebijakan Presiden Joe Biden.
Dalam pidatonya, Trump menegaskan bahwa Harris adalah anggota Senat AS yang paling liberal. Partai Republik, yang mendukung Trump, menyoroti berbagai catatan Harris terkait isu-isu kontroversial seperti aborsi dan imigrasi. Mereka mengklaim bahwa Harris mendukung tindakan eksekusi bayi, sebuah tuduhan yang telah memicu perdebatan sengit di kalangan publik.
Selain itu, Trump dan Partai Republik juga menuduh Harris bertanggung jawab atas kerusakan serius yang terjadi di perbatasan AS. Sebagai utusan diplomatik Biden yang berhubungan dengan negara-negara di Amerika Tengah, Harris dianggap gagal mengatasi masalah imigrasi yang semakin memburuk. Tuduhan ini menambah panjang daftar kritik yang diarahkan kepada Harris oleh kubu oposisi.
Tidak berhenti di situ, Trump juga menuduh Harris menipu publik mengenai kondisi mental Presiden Joe Biden. Tuduhan ini muncul di tengah spekulasi yang berkembang tentang kemampuan Biden untuk menjalankan tugas-tugas kepresidenan dengan efektif. Trump berpendapat bahwa Harris dan timnya berusaha menutupi kelemahan Biden demi kepentingan politik.
Kecaman Trump terhadap Harris tentu saja memicu reaksi beragam dari berbagai kalangan. Partai Demokrat, yang mendukung Harris, dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut. Mereka menilai bahwa serangan Trump tidak berdasar dan hanya bertujuan untuk merusak reputasi Harris serta mengalihkan perhatian dari isu-isu penting lainnya.
