Kuala Lumpur – Operasi pencarian dan penyelamatan terhadap seorang turis asal India yang terjatuh ke dalam sinkhole di Malaysia terus berlanjut pada Jumat (30/8) waktu setempat. Upaya pencarian ini telah memasuki hari ke-8 sejak insiden tersebut terjadi pada Jumat (23/8) pekan lalu.
Menurut laporan dari kantor berita Bernama yang dilansir oleh The Star, operasi pencarian korban kembali dilanjutkan pada Jumat (30/8) setelah sempat dihentikan sementara pada pagi hari sekitar pukul 05.00 waktu setempat. Tim pencarian dan penyelamatan (SAR) yang terdiri dari Kepolisian Diraja Malaysia, Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (JBPM), Balai Kota Kuala Lumpur, dan Departemen Mineral dan Geosains, sudah berada di lokasi kejadian dan area sekitarnya pada pukul 08.00 untuk melanjutkan operasi.
Operasi SAR yang kini memasuki hari ke-8 masih fokus pada upaya membersihkan “backlog” atau penyumbatan sepanjang 15 meter yang terdeteksi pada Kamis (29/8) di saluran pembuangan di bawah Wisma Yakin, yang berjarak sekitar 44 meter dari sinkhole yang menelan turis India tersebut. Upaya ini menyusul kegagalan pada Jumat (30/8) pagi sekitar pukul 04.00 waktu setempat, ketika dua penyelam dari JBPM Akademi Wilayah Utara mencoba membersihkan puing-puing di saluran pembuangan setelah hampir setengah jam menyelam.
Kantor berita Bernama juga mencatat bahwa jumlah tempat usaha yang beroperasi di sekitar lokasi masih sama seperti kemarin, dengan hanya pertokoan di dalam gedung-gedung yang masih buka, sedangkan para pedagang yang menggunakan tenda atau membuka lapak pinggir jalan memilih untuk tutup.
Pada 23 Agustus lalu, seorang wanita bernama G Vijaya Lakshmi, yang berasal dari India dan berusia 48 tahun, menghilang setelah terjatuh ke dalam sinkhole yang memiliki kedalaman hingga delapan meter, dalam perjalanan ke kuil terdekat. Insiden tersebut terjadi di area Jalan Masjid India, Kuala Lumpur. Laporan dari Associated Press menyebutkan bahwa Lakshmi adalah seorang turis asal India yang sedang berjalan kaki di trotoar di area Dang Wangi, Kuala Lumpur, ketika trotoar tersebut tiba-tiba runtuh dan Lakshmi terjatuh ke dalamnya lalu menghilang hingga kini.
Para petugas penyelamat sejauh ini tidak menemukan jejaknya selain hanya menemukan sandalnya. Operasi SAR diluncurkan pada hari yang sama, melibatkan personel dari berbagai pasukan keamanan dan otoritas setempat yang menggunakan berbagai teknik, termasuk jetting, flushing, dan penyedotan air untuk membersihkan puing-puing di lokasi kejadian. Anjing pelacak, kamera yang dikendalikan dari jarak jauh, dan radar penembus tanah juga dikerahkan dalam operasi pencarian tersebut.
