Jakarta – Sebuah video yang menyebar luas di jagat maya memperlihatkan situasi sejumlah rumah sakit di Tiongkok yang penuh sesak, diduga akibat peningkatan kasus penyakit pernapasan. Banyak anak-anak dilaporkan mengalami gejala seperti demam dan batuk, menambah kekhawatiran masyarakat.
Menurut laporan dari laman Abulowang, warganet mengungkapkan bahwa bangsal rumah sakit dipenuhi oleh lansia dan anak-anak yang dirawat dengan keluhan demam. Kondisi ini memicu perhatian publik terhadap kapasitas rumah sakit yang semakin terbatas. Di tengah situasi ini, pemerintah Tiongkok disebut sedang menjalankan program percontohan untuk memantau kasus pneumonia secara aktif.
Diberitakan oleh Reuters, otoritas pengendalian penyakit di Tiongkok mengumumkan bahwa mereka sedang menguji coba sistem pemantauan untuk pneumonia yang tidak diketahui asalnya. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap perkiraan peningkatan kasus penyakit pernapasan selama musim dingin. Sistem pemantauan ini diharapkan dapat membantu pihak berwenang dalam menetapkan protokol penanganan patogen yang belum dikenal, berbeda dengan kesiapsiagaan yang lebih rendah lima tahun lalu saat virus corona baru pertama kali muncul.
Data resmi menunjukkan adanya tren peningkatan infeksi penyakit pernapasan akut pada minggu 16-22 Desember. Pernyataan ini dirilis pada hari Kamis, menyoroti urgensi situasi yang dihadapi. Kasus-kasus baru yang terdeteksi meliputi patogen seperti rhinovirus dan human metapneumovirus. Khususnya, kasus metapneumovirus manusia di antara anak-anak di bawah usia 14 tahun menunjukkan peningkatan, terutama di provinsi-provinsi bagian utara.