Jakarta – Dalam sebuah pernyataan yang menggugah perhatian, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi dalam mencapai target partisipasi pemilih sebesar 80 persen pada Pilkada serentak 2024. Menurut Bima, situasi saat ini berbeda dengan Pemilu 2024 yang lalu, sehingga memerlukan strategi khusus untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.
Bima Arya menjelaskan bahwa kondisi Pilkada saat ini memiliki perbedaan signifikan dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya. Faktor-faktor seperti jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terbatas menjadi salah satu kendala utama. Hal ini dapat menyebabkan masyarakat kesulitan mengakses TPS, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil.
Salah satu tantangan yang dihadapi adalah jumlah TPS yang tidak memadai. Bima Arya menyoroti bahwa keterbatasan ini dapat mengakibatkan masyarakat harus menempuh jarak yang lebih jauh untuk memberikan suara mereka. Kondisi ini tentu saja dapat mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau.
Selain itu, Bima Arya juga menerima laporan mengenai adanya TPS yang harus bergeser lokasi akibat banjir. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai lokasi-lokasi TPS yang terdampak. Perubahan lokasi TPS ini tentunya menambah tantangan dalam memastikan semua pemilih dapat menggunakan hak pilihnya dengan mudah.
Pilkada serentak 2024 dijadwalkan berlangsung di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Pemungutan suara dijadwalkan pada hari ini, Rabu, dengan harapan dapat berjalan lancar meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.