Wong Fei-hung: Dari Legenda Gelap Menjadi Ikon Pahlawan Penendang Sejarah

Husni Rachma
3 Min Read

HALUAN.CO — Nama Wong Fei-hung sudah begitu lekat di benak pecinta film kungfu klasik. Sosok ini bukan sekadar pendekar, tetapi juga simbol perjuangan dan harapan masyarakat Tiongkok.

Ketenarannya membuat kisah Wong difilmkan lebih dari 100 kali, di mana 77 filmnya dibintangi Kwan Tak-hing, menjadikannya figur legendaris di layar lebar era 1950–1960an.

Selain film, Wong juga tampil di serial cerita koran, drama radio, hingga televisi. Pernah tercatat tujuh media di Hong Kong menyiarkan cerita fiksi tentangnya secara bersamaan.

Dilansir SCMP, meski Wong begitu terkenal, ternyata informasi faktual tentang hidupnya sangat minim. Sejarawan Woshi Shanren bahkan menyebut, “Wong Fei-hung dihormati semasa hidupnya, tapi sedikit yang benar-benar tahu siapa dia.” Uniknya, foto yang diyakini adalah dirinya ternyata malah foto anaknya sendiri.

Kendati demikian, sejumlah penelitian berhasil mengumpulkan fakta, salah satunya melalui tulisan Yu Mo-wan tahun 1981 bertajuk The Prodigious Cinema of Wong Fei Hung.

Wong lahir sekitar tahun 1847 di Foshan, Guangdong, dari keluarga pendekar. Ayahnya, Wong Kei-ying, merupakan salah satu dari sepuluh macan kanton, pendekar ternama di wilayah Tiongkok Selatan.

Berita Lainnya  Pernah mengalami gangguan emotional numbness? Ketahuilah penyebab dan cara mengatasinya

Sejak berusia lima tahun, Wong berlatih hung ga dari ayahnya. Bersama sang ayah, ia berkeliling desa menampilkan seni bela diri sekaligus berdagang obat tradisional, hingga namanya mulai populer.

Pada usia 13 tahun, Wong tampil di sebuah pertunjukan dan berhasil memikat penonton lebih banyak daripada pesilat Hung Gwan-dai. Hung lantas menantang ayah Wong, tetapi Wong sendiri yang turun tangan, memakai jurus tongkat delapan diagram, dan menang telak. Namanya pun langsung melambung di Guangdong.

Kemahirannya bukan hanya di kungfu, Wong juga seorang tabib andal dan ahli herbal. Kliniknya, Po Chi Lam, menjadi tempat pengobatan yang melegenda.

Berbagai jurus khas Shaolin Selatan ia kuasai, mulai dari Iron Wire Fist, Five Forms Fist, Tiger Vanquishing Fist, sampai jurus Shadowless Kick yang terkenal sangat cepat.

Wong juga dijuluki raja barongsai Guangzhou berkat kepiawaiannya dalam seni barongsai di acara-acara besar.

Kisah cintanya pun tak kalah unik. Pada 1911, ketika sedang beraksi, sepatunya terlepas dan mengenai wajah gadis penonton bernama Mok Kwai-lan, pendekar perempuan muda. Mok membalas dengan mengembalikan sepatu sambil menampar Wong di hadapan banyak orang. Dari peristiwa itu, benih cinta muncul, hingga mereka menikah pada 1915.

Berita Lainnya  Terapkan 5 kebiasaan ini jika ingin kaya, salah satunya bangun pagi

Mok kemudian membantu mengembangkan teknik hung ga bersama Wong.

Pada 1978, Jackie Chan memerankan Wong versi muda dalam Drunken Master, dan di era 1990-an, Jet Li mengangkat lagi namanya lewat Once Upon a Time in China.

Lebih dari seratus tahun berlalu, Wong Fei-hung tetap diingat sebagai simbol keberanian, kebijaksanaan, dan kekuatan, menginspirasi lintas zaman.

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *