Jakarta – Pada Selasa, 1 Oktober 2024, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka pembangunan dan perbaikan 27 ruas jalan sejauh 217 kilometer di Nusa Tenggara Timur (NTT). Acara peresmian tersebut berlangsung di Kelurahan Naioni, Kecamatan Manulai II, Kota Kupang, dan merupakan salah satu dari Instruksi Presiden Jalan Daerah (IJD).
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya infrastruktur jalan dalam meningkatkan mobilitas barang dan orang. Pembangunan dan perbaikan jalan ini, yang dimulai pada tahun 2023, diharapkan dapat mempercepat aktivitas ekonomi masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup warga NTT. Proyek ini menelan anggaran sebesar Rp737 miliar.
Presiden Jokowi berharap bahwa perbaikan infrastruktur jalan di NTT akan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Dengan infrastruktur yang lebih baik, diharapkan distribusi barang dan mobilitas masyarakat akan lebih efisien, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan, Endra S. Atmawidjaja, serta Pj Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan penuh pemerintah pusat dan daerah terhadap proyek infrastruktur ini.
Presiden Jokowi dijadwalkan melakukan serangkaian kunjungan kerja di NTT selama tiga hari ke depan. Setelah meresmikan IJD di Kota Kupang, pada Rabu, 2 September 2024, Presiden akan meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Selain itu, beliau juga akan meresmikan sejumlah Pos Lintas Batas Negara (PLBN) di Kabupaten Timor Tengah Utara.
Peresmian tersebut menekankan komitmen pemerintah dalam membangun infrastruktur di daerah-daerah terpencil. Dengan adanya pembangunan ini, diharapkan dapat membuka akses yang lebih luas bagi masyarakat NTT, serta meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia.
Presiden Jokowi berharap bahwa dengan adanya infrastruktur yang memadai, NTT dapat menjadi salah satu daerah yang berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Pembangunan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan mobilitas, tetapi juga membuka peluang investasi dan pengembangan sektor-sektor lain di NTT.