Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa aset dari industri keuangan nonbank, yang meliputi asuransi, dana pensiun, dan penjaminan, telah mencapai angka luar biasa sebesar Rp2.688 triliun atau setara dengan Rp2,6 kuadriliun pada Agustus 2024. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono, menegaskan bahwa perekonomian Indonesia tetap kokoh dan menunjukkan pertumbuhan yang mantap. Hal ini juga tercermin dalam sektor perasuransian, penjaminan, dan dana pensiun (PPDP), yang merupakan bagian dari industri jasa keuangan nonbank.
Berdasarkan data OJK, aset industri asuransi mencapai Rp1.132 triliun, sementara dana pensiun mencatatkan angka Rp1.485 triliun. Sisa dari total aset tersebut berasal dari industri penjaminan yang mencapai Rp47,90 triliun, serta jasa penunjang seperti pialang dan penilai kerugian yang mencapai Rp23,07 triliun. Selain peningkatan aset, investasi di sektor keuangan nonbank juga mengalami kenaikan, mencapai Rp2.030 triliun, yang menunjukkan peningkatan sekitar 6 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, Agustus 2023.
Walaupun ada pertumbuhan yang signifikan, Ogi mengingatkan bahwa penetrasi dan densitas asuransi dalam satu hingga dua dekade terakhir cenderung stagnan. Salah satu penyebabnya adalah fokus reformasi keuangan yang lebih besar diarahkan pada sektor perbankan dan pasar modal, sementara sektor asuransi, penjaminan, dan dana pensiun belum mendapatkan perhatian yang sama.
Untuk mengatasi tantangan ini, OJK sedang melakukan transformasi di sektor PPDP. Langkah-langkah yang diambil termasuk mendorong penyelesaian perusahaan jasa keuangan nonbank yang bermasalah, meningkatkan komunikasi publik, dan mengantisipasi risiko ketidakpastian.
Saat ini, OJK sedang menangani penyelesaian 8 dari 145 perusahaan asuransi yang bermasalah, serta 15 dari 192 dana pensiun yang sedang dalam proses penanganan. Sebagai bagian dari upaya peningkatan sektor ini, OJK juga membangun database pemegang polis asuransi nasional dan kepesertaan dana pensiun.
