Jakarta – Israel telah melancarkan serangan dahsyat terhadap wilayah Lebanon, mengklaim telah menghancurkan ribuan sasaran di negara yang menjadi basis Hizbullah tersebut. Berdasarkan laporan dari AFP pada Jumat (4/10/2024), militer Israel menyatakan bahwa mereka telah menyerang lebih dari 2.000 target selama empat hari terakhir di kawasan selatan Lebanon.
Dalam pernyataan resminya, militer Israel mengungkapkan bahwa serangan tersebut menargetkan berbagai sasaran militer, termasuk kelompok militan, bangunan militer, dan persenjataan. “Lebih dari 2.000 target militer telah kami serang,” demikian bunyi pernyataan dari pihak militer Israel.
Konflik antara Israel dan Hizbullah di Lebanon Selatan telah mencapai puncaknya, bahkan meluas hingga ke Beirut. Ketegangan ini meningkat setelah Israel terus-menerus melakukan serangan di Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina. Hizbullah, yang merupakan kekuatan politik dengan sayap paramiliter yang kuat di Lebanon, bukan bagian dari militer resmi negara tersebut, namun memiliki pengaruh yang signifikan.
Menanggapi serangan Israel, tentara Lebanon mulai melakukan aksi balasan dengan menembaki posisi militer Israel. Seorang pejabat militer Lebanon, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan bahwa ini adalah respons pertama terhadap serangan Israel sejak Oktober 2023. Tindakan ini diambil setelah pos tentara Lebanon mengalami ‘serangan langsung’ dari pihak Israel.