Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa penyaluran dana untuk kendaraan listrik telah menembus angka spektakuler, yakni Rp29,07 triliun hingga Agustus 2024. Angka ini menandakan lonjakan signifikan dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia, yang didorong oleh sokongan kuat dari pemerintah.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah, OJK memproyeksikan bahwa pembiayaan kendaraan listrik akan terus meningkat di masa depan. Dukungan ini tidak hanya berupa insentif finansial, tetapi juga kebijakan yang mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Agusman, salah satu pejabat OJK, menyatakan bahwa peningkatan ini diharapkan dapat mempercepat terbentuknya ekosistem pembiayaan hijau (green financing) di Indonesia.
Selain kendaraan listrik, pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda dua juga menunjukkan tren positif. Hingga Agustus 2024, penyaluran pembiayaan untuk kendaraan roda dua meningkat sebesar 12,94 persen secara tahunan, mencapai Rp108,49 triliun. Peningkatan ini didorong oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan daya beli masyarakat dan kebutuhan akan transportasi pribadi yang lebih efisien.
Agusman menjelaskan bahwa outstanding pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda dua pada Agustus 2024 menyumbang 20,63 persen dari total pembiayaan kendaraan bermotor. Angka ini menunjukkan bahwa kendaraan roda dua masih menjadi pilihan utama bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama di daerah perkotaan yang padat.
Tidak hanya kendaraan roda dua, pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda empat, baik baru maupun bekas, juga mengalami peningkatan. Pada periode yang sama, outstanding pembiayaan untuk kendaraan roda empat naik sebesar 12,58 persen, mencapai Rp240,86 triliun. Kenaikan ini mencerminkan minat yang terus tumbuh terhadap kendaraan roda empat di pasar Indonesia.