Jakarta – Di awal pekan ini, tepatnya pada Senin pagi (11/11), pasar spot menyaksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berada di angka Rp15.658. Mata uang kebanggaan Nusantara ini mencatatkan kenaikan sebesar 14 poin atau sekitar 0,09 persen. Penguatan ini menjadi angin segar di tengah ketidakpastian ekonomi global yang melanda.
Selain itu, mayoritas mata uang Asia lainnya mengalami penurunan. Dolar Hong Kong, dolar Singapura, ringgit Malaysia, yen Jepang, dan peso Filipina semuanya terpantau melemah pada pagi ini.
Namun, tidak semua mata uang Asia mendapati nasib yang sama. Baht Thailand, yuan China, dan won Korea Selatan justru menunjukkan penguatan. Sementara itu, rupee India terpantau stagnan, tidak menunjukkan pergerakan berarti.
Meski rupiah sempat menguat, pengamat komoditas dan mata uang, Lukman Leong, memprediksi bahwa rupiah berpotensi melemah. Hal ini disebabkan oleh kemungkinan rebound-nya dolar AS setelah hasil survei sentimen konsumen AS menunjukkan hasil yang lebih kuat dari perkiraan sebelumnya. Menurut Lukman, rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp15.600 hingga Rp15.700 per dolar AS sepanjang hari ini.