Jakarta – Zayn Malik memberikan penghormatan yang menyentuh hati kepada mendiang Liam Payne saat menggelar konser perdananya dalam tur Stairway to the Sky di Leeds, Inggris, pada Sabtu (23/11). Momen ini menjadi sorotan utama bagi para penggemar yang hadir.
Ketika lagu “Stardust” diputar, layar di panggung menampilkan tulisan, “Liam Payne 1993-2024 Love you bro” yang diiringi dengan simbol hati merah. Setelah momen emosional tersebut, Zayn Malik melanjutkan dengan menyanyikan lagu terakhir dari konser tersebut, menutup malam dengan penuh perasaan.
Penghormatan ini dilakukan Zayn Malik hanya tiga hari setelah ia menghadiri pemakaman Liam Payne di St. Mary’s Church Amersham, London, pada Rabu (20/11). Dalam kesempatan tersebut, Zayn hadir bersama tiga anggota One Direction lainnya; Harry Styles, Louis Tomlinson, dan Niall Horan, menunjukkan solidaritas dan dukungan mereka.
Konser di Leeds ini akhirnya terlaksana setelah sebelumnya Zayn Malik mengumumkan penundaan dan penjadwalan ulang tur sejak 15 November, dengan alasan “situasi yang tidak diduga.” Awalnya, tur dijadwalkan dimulai di Edinburgh, Skotlandia, pada 20 dan 21 November, namun ditunda hingga Desember 2024. Para penggemar menduga penundaan ini berkaitan dengan pemakaman Liam Payne.
Pemakaman Liam Payne berlangsung sekitar satu bulan setelah ia ditemukan meninggal dunia akibat jatuh dari balkon lantai tiga kamar hotelnya di Buenos Aires pada 16 Oktober. Jasadnya baru diserahkan kepada keluarga dan diizinkan untuk dibawa pulang ke Inggris pada awal November 2024, setelah proses autopsi dilakukan oleh pihak berwenang.
Dalam pernyataan resmi, jaksa menyatakan bahwa mereka meyakini Liam dalam kondisi setengah sadar atau tidak sadarkan diri akibat pengaruh narkotika atau zat-zat lain dalam tubuhnya saat terjatuh dari balkon hotel. Pada 7 November, tiga orang didakwa terkait dengan kematian Payne. Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina telah meminta penangkapan para tersangka, meskipun identitas mereka belum diungkapkan.
Salah satu tersangka digambarkan sebagai “orang yang menemani artis tersebut setiap hari selama ia tinggal” di Buenos Aires, dan telah didakwa dengan tuduhan menelantarkan seseorang yang kemudian menyebabkan kematian. Dakwaan ini dapat berujung pada hukuman penjara antara lima hingga 15 tahun.