Jakarta – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, menegaskan tekadnya untuk mengakhiri konflik berkepanjangan dengan Rusia pada tahun mendatang melalui jalur diplomasi. Pernyataan ini disampaikan pada Sabtu (16/11), sehari setelah ia mengungkapkan harapannya agar konflik ini dapat berakhir lebih cepat, terutama setelah Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat tahun depan.
Hingga saat ini, belum ada pembicaraan yang signifikan antara Rusia dan Ukraina. Namun, kembalinya Trump ke Gedung Putih menimbulkan spekulasi mengenai masa depan konflik ini. Trump, yang dikenal sebagai Republikan, berulang kali menyatakan bahwa ia akan segera mengakhiri perang tersebut.
Di sisi lain, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menegaskan bahwa ia hanya bersedia melakukan pembicaraan dengan Ukraina jika Kyiv bersedia menyerahkan wilayah-wilayah yang saat ini diduduki oleh Moskow. Kremlin mengonfirmasi bahwa Putin mengulangi tuntutan ini dalam percakapan telepon dengan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, pada Jumat (15/11) waktu setempat.
Zelensky dengan tegas menolak persyaratan yang diajukan oleh Putin. Meskipun Rusia telah membuat kemajuan signifikan di Ukraina timur sejak musim panas lalu, mendekati kota-kota penting seperti Pokrovsk dan Kurakhove, Zelensky menyatakan pada Sabtu bahwa pasukan Rusia mengalami kerugian besar dan kemajuan mereka telah “melambat” di beberapa wilayah.