Jakarta – Setelah memenangkan pemilihan umum 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto, Presiden Joko Widodo, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengadakan pertemuan penting. Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan, yang akrab disapa Zulhas, mengungkapkan bahwa dirinya ditanya mengenai partai politik mana yang perlu diajak bergabung dalam pemerintahan mendatang.
Zulhas menjelaskan ada tiga alasan utama mengapa Prabowo perlu mengajak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk bergabung dalam pemerintahan yang akan datang.
Menurut Zulhas, persatuan akan lebih baik jika PDIP bergabung. Dengan adanya PDIP, pemerintahan akan lebih solid dan mampu menghadapi tantangan yang ada dengan lebih baik.
Zulhas juga menceritakan bahwa dirinya telah dua kali bertemu dengan politikus senior PDIP, Pramono Anung, dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, untuk membahas kemungkinan PDIP bergabung dalam pemerintahan Prabowo. Menteri Perdagangan itu mengklaim bahwa Pramono, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, memberikan respons positif. Namun, Hasto dan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, belum menentukan sikap mereka.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan, menyatakan bahwa belum ada kepastian apakah PDIP akan bergabung sebelum Prabowo dilantik sebagai presiden pada 20 Oktober 2024. Zulhas juga menegaskan bahwa dirinya tidak mempermasalahkan jika ada jatah kursi yang berkurang apabila partai non-pendukung Prabowo masuk dalam pemerintahan mendatang.