Jakarta – Donald Trump kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) dalam pemilihan umum presiden AS 2024. Sosok dan kebijakan Trump menjadi sorotan dunia, termasuk Indonesia, karena rencananya untuk mencabut aturan wajib kendaraan listrik. Kebijakan ini berpotensi berdampak signifikan bagi Indonesia.
Trump secara resmi menerima nominasi sebagai calon presiden Partai Republik dalam konvensi partai yang digelar di Milwaukee pada Kamis (18/7/2024) malam waktu setempat. Momen ini terjadi hanya beberapa hari setelah Trump selamat dari percobaan pembunuhan saat kampanye di Pennsylvania yang menyebabkan luka di telinga kanannya.
Dalam salah satu pidatonya, Trump berjanji akan mengakhiri mandat kendaraan listrik pada hari pertama jika terpilih kembali menjadi Presiden Amerika Serikat. Trump menyatakan akan mencabut peraturan emisi kendaraan yang ketat yang mendorong peralihan ke mobil listrik guna menyelamatkan industri otomotif AS dari kehancuran total.
Trump juga menegaskan, jika terpilih pada November 2024, dia akan mengenakan tarif impor hingga 200% pada kendaraan listrik (EV) China yang dibuat di Meksiko, meskipun dia mendukung investasi China di pabrik-pabrik di Amerika Serikat. Dalam pidatonya di Milwaukee minggu lalu, Trump mengecam pendanaan federal untuk pengisi daya kendaraan listrik dan berjanji untuk menurunkan biaya energi.
Pada 2024, penjualan mobil listrik di AS diproyeksikan naik sebesar 20% dibandingkan tahun sebelumnya, yang berarti hampir setengah juta lebih banyak penjualan dibandingkan dengan 2023. Meskipun ada laporan tentang akhir 2023 yang sulit bagi mobil listrik di AS, pangsa penjualan diproyeksikan akan tetap kuat pada 2024.
Data Kelley Blue Book menunjukkan penjualan kendaraan listrik (EV) di AS terus mengalami perlambatan. Pangsa EV dari total penjualan kendaraan baru pada kuartal I-2024 mencapai 7,3%, menurun dari kuartal IV-2023.
Meskipun penjualan EV tahunan (year on year/yoy) di pasar AS terus berkembang, laju pertumbuhannya melambat secara signifikan. Penjualan pada kuartal I-2024 meningkat 2,6% dibandingkan tahun lalu, tetapi turun 15,2% dibandingkan kuartal IV-2023.
Sebagai catatan, pada kuartal I-2023 volume penjualan EV naik 46,4% (yoy) dan 15,5% dibandingkan kuartal sebelumnya. Sementara itu, pada kuartal I-2022, penjualan EV meningkat 81,2% (yoy) dan 20,4% lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya.
Dengan kebijakan Trump yang cenderung anti kendaraan listrik, prospek industri EV bisa tertekan. Kondisi ini bisa berdampak terhadap Indonesia yang berperan besar dalam rantai pasokan kendaraan EV.
Indonesia memiliki cadangan logam terbesar di dunia yang menjadi salah satu bahan inti baterai kendaraan listrik. Pada tahun 2023, diketahui bahwa Indonesia telah mengekspor lebih dari setengah produk nikel dunia. Di tahun-tahun mendatang, pangsa ini diproyeksikan akan tumbuh.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang 2023 Indonesia mengekspor nikel seberat 1,26 juta ton, melonjak 62,33% dibanding 2022 (yoy). Dalam periode yang sama, nilai ekspor nikel Indonesia naik 14,75% (yoy) menjadi US$6,8 miliar. Bila dibandingkan awal hilirisasi pada sekitar 2019, ekspor nikel dan barang daripadanya bahkan terbang 757%.
Jika AS tidak mewajibkan kendaraan listrik kembali, maka hal ini akan berimbas pada pengurangan penjualan kendaraan listrik di negeri Paman Sam tersebut. Hal ini pun berdampak pada pengurangan nikel sebagai sumber daya untuk kendaraan listrik.