Mitos Tidur di Lantai dan Risiko Rematik: Fakta atau Fiksi?

1 min read

Jakarta – Anggapan umum yang menyatakan bahwa sering tidur di lantai tanpa alas bisa berisiko terkena rematik telah lama beredar di masyarakat. Banyak orang percaya begitu saja tanpa mencari informasi lebih lanjut mengenai kebenaran dari anggapan tersebut.

Rematik atau rheumatoid arthritis biasanya menimbulkan gejala nyeri pada anggota tubuh tertentu, seperti jari-jari, tangan, lutut, dan kaki. Setelah bangun dari tidur di lantai, biasanya anggota badan terasa pegal-pegal. Hal ini sering kali dikaitkan dengan rematik oleh masyarakat awam.

Dokter spesialis orthopedi dan traumatologi, dr Liauw Roger Leo, SpOT, menjelaskan bahwa sering tidur di lantai tanpa alas tidak menyebabkan rematik. Gangguan rematik atau rheumatoid arthritis adalah kondisi autoimun yang mengakibatkan peradangan pada sendi.

Berita Lainnya  Rahasia Gizi Seimbang: Cara Ampuh Cegah Obesitas pada Anak!

Lebih lanjut, dr Roger mengatakan bahwa rematik hanya dapat dideteksi melalui pemeriksaan laboratorium seperti Rheumatoid Factor (RF). Hasil pemeriksaan laboratorium harus menunjukkan hasil positif untuk bisa dikatakan seseorang terkena rematik.

Menurut Cleveland Clinic, penyebab pasti rematik masih belum diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa penyakit ini mungkin dipicu oleh variasi genetik tertentu. Selain faktor genetik, hormon serta paparan terhadap iritan dan polutan juga dianggap dapat meningkatkan risiko terjadinya rematik.

Rematik termasuk kondisi autoimun di mana sistem imun yang seharusnya melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit justru menyerang sendi yang sehat. Rematik juga bisa menyebabkan masalah pada jantung, paru-paru, saraf, mata, dan kulit.

Berita Lainnya  Serang anak muda, penyakit kanker usus besar akibatkan pasien meningkat 20 kali lipat, simak penjelasannya

Sering tidur di atas lantai tanpa alas memang tidak menyebabkan rematik, tetapi bisa membuat badan pegal-pegal setelah bangun. Menurut dr Roger, tubuh terasa sakit karena tidur selama berjam-jam di lantai yang keras dan dingin. Nyeri yang dialami bukan pada tulang, melainkan terjadi pada otot tubuh.

Berbeda dengan rematik yang tidak dapat sembuh total, dr Roger mengungkapkan bahwa tubuh pegal akibat berjam-jam tidur di lantai bisa disembuhkan lebih mudah, misalnya dengan pijatan relaksasi. Hasilnya, tubuh bisa kembali menjadi pulih dan kembali produktif.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ