Jakarta – Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, Dharma Pongrekun dan Kun Wardana, mengungkapkan makna di balik nomor urut yang mereka peroleh dalam pengundian. Dharma mengaitkan nomor urut dua dengan sila kedua Pancasila, sementara Kun Wardana memaknai nomor tersebut sebagai simbol damai.
Dalam pernyataannya, Kun Wardana mengajak para pendukungnya untuk mengamalkan sila kedua Pancasila, yaitu kemanusiaan yang adil dan beradab. Menurut Kun, nomor urut dua tidak hanya sekadar angka, tetapi juga melambangkan nilai-nilai kemanusiaan yang harus dijunjung tinggi dalam setiap tindakan.
Kun Wardana juga menambahkan bahwa nomor urut dua dapat diartikan sebagai simbol damai. Ia menjelaskan bahwa makna damai tersebut mencakup sikap sopan (polite) dan beretika (ethic). Dengan demikian, nomor urut dua menjadi pengingat bagi semua pihak untuk selalu bertindak dengan sopan dan beretika dalam setiap situasi.
Pada Selasa, 24 September 2024, tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta, yaitu Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno, mengikuti Deklarasi Damai yang diadakan di Kota Tua, Jakarta. Acara ini menjadi momen penting bagi ketiga pasangan calon untuk menunjukkan komitmen mereka dalam menjalankan kampanye yang aman dan damai.
Dalam agenda tersebut, ketiga pasangan calon menandatangani deklarasi yang berisi komitmen untuk melaksanakan kampanye dengan aman. Menanggapi deklarasi ini, Dharma Pongrekun berharap bahwa komitmen tersebut bukan hanya sekadar janji manis yang diucapkan, melainkan juga didasarkan pada adab dan nilai-nilai kemanusiaan.
Dharma menekankan pentingnya menjalankan kampanye dengan adab dan etika. Ia berharap bahwa semua pihak yang terlibat dalam proses pemilihan dapat menjaga sikap dan tindakan mereka agar tetap beradab dan menghormati satu sama lain. Dengan demikian, proses pemilihan dapat berjalan dengan lancar dan damai, sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila.