Jakarta – Para pengguna internet yang kerap memanfaatkan Wi-Fi gratis di tempat umum harus lebih waspada. Kini, ada jenis serangan siber yang semakin marak dan mengincar pengguna Wi-Fi gratis, yaitu serangan ‘evil twin’.
Serangan ‘evil twin’ terjadi ketika peretas membuat jaringan Wi-Fi palsu yang terlihat asli dan mencatut nama jaringan di tempatnya beroperasi, seperti kedai kopi atau bandara. Jaringan palsu ini biasanya ditemukan di tempat umum yang ramai, di mana banyak pengguna yang mungkin akan terhubung tanpa curiga.
Meskipun serangan siber ‘evil twin’ bukanlah hal baru, teknik yang dipakai oleh penjahat siber semakin canggih. Alat yang digunakan semakin kecil dan bisa disembunyikan dengan mudah di tempat umum, membuatnya sulit untuk dideteksi oleh pengguna biasa.
Biasanya, Wi-Fi palsu ini akan menampilkan halaman login tiruan yang meminta username dan password pengguna untuk mulai menggunakan internet gratis. Username dan password tersebut lalu dikumpulkan oleh penjahat siber untuk membobol akun pengguna di masa yang akan datang.
Menurut konsultan IT Brian Alcorn, pengguna yang sering memakai username dan password yang sama berulang kali untuk akun online-nya lebih rentan menjadi korban serangan ‘evil twin’. Hal ini karena penjahat siber dapat dengan mudah mengakses berbagai akun pengguna hanya dengan satu set kredensial.
Belum lama ini, kepolisian federal Australia (AFP) menahan seorang pria yang melaksanakan serangan ‘evil twin’ di bandar udara di kota Perth, Melbourne, dan Adelaide. Pria tersebut membuat jaringan Wi-Fi palsu untuk mencuri kredensial email atau media sosial pengguna, dan korbannya sudah mencapai belasan.
Begitu kredensial itu dikumpulkan, hacker bisa memanfaatkannya untuk mendapatkan lebih banyak informasi dari korban, termasuk informasi tentang rekening bank. Hal ini tentu sangat merugikan dan berpotensi menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi korban.
Untuk menghindari serangan ‘evil twin’, pengguna internet diharuskan lebih hati-hati saat login ke Wi-Fi gratis. Jika diharus bekerja di bandara atau kafe dan harus membuka laptop, lebih baik tethering ke hotspot di ponsel. Selain itu, selalu pastikan untuk menggunakan jaringan yang terpercaya dan menghindari login ke jaringan yang mencurigakan.