Jakarta – Dalam suasana yang penuh semangat, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengunjungi SMA Muhammadiyah 1 Taman di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Sabtu, 16 November 2024. Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau pelaksanaan uji coba program Makan Bergizi Gratis, sebuah inisiatif pemerintah yang bertujuan membentuk karakter siswa melalui asupan nutrisi yang baik.
Mu’ti menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai tanggung jawab, disiplin, toleransi, dan kebersamaan di kalangan siswa. Beberapa sekolah telah menerapkan sistem penyajian makanan secara prasmanan, yang diharapkan dapat mendukung pencapaian tujuan tersebut.
Sebagai bagian dari integrasi program Makan Bergizi Gratis, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berencana meluncurkan program Tujuh Kebiasaan Anak Hebat pada Desember mendatang. Kebiasaan-kebiasaan ini meliputi bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur tepat waktu.
Kepada para siswa yang menghadiri program makan sehat gratis, Mendikdasmen menekankan agar mereka menikmati makanan dengan sabar dan tidak terburu-buru. Pesan tersebut diharapkan dapat membangun kebiasaan makan yang baik dan sehat di kalangan peserta didik.
Program uji coba Makan Bergizi Gratis ini didukung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, yang bertanggung jawab mendistribusikan 112.000 porsi makanan ke sekolah-sekolah Muhammadiyah di wilayah tersebut. Dukungan tersebut menunjukkan kolaborasi antara pemerintah dan organisasi masyarakat untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Rakab, yang akan resmi dimulai pada 2 Januari 2025. Program ini dirancang untuk menjangkau sekitar 15-20 juta anak di 82 titik yang tersebar di seluruh Indonesia.
Selain itu, Badan Gizi Nasional (BGN) telah melatih Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk mengoperasikan unit-unit layanan di seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, sekitar seribu orang telah dilantik, dan setiap unit layanan akan diisi oleh tiga orang SPPI yang terdiri dari manajer, ahli akuntansi, dan tenaga gizi.