Jakarta – Mantan politisi PDIP, Maruarar Sirait, mengungkapkan bahwa dukungan Anies Baswedan terhadap pasangan Pramono Anung-Rano Karno dalam Pilkada Jakarta dapat mengakibatkan penurunan suara dari kalangan non-muslim. Menurut Maruarar, basis suara PDIP yang dikenal sebagai kelompok nasionalis mungkin tidak sejalan dengan Anies yang dianggap sebagai figur agamis.
Ara, sapaan akrab Maruarar, menjelaskan bahwa sebelumnya, ketika Ridwan Kamil berpasangan dengan politikus PKS Suswono, banyak kalangan non-muslim di Jakarta yang beralih mendukung Pramono-Rano. Namun, dengan adanya dukungan dari Anies, Ara memprediksi bahwa kalangan non-muslim tersebut mungkin akan kembali memberikan dukungan kepada pasangan Ridwan-Suswono.
Di sisi lain, lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyatakan bahwa basis pemilih PDIP merupakan kelompok yang paling solid dalam memberikan dukungan kepada pasangan calon di Pilkada Jakarta, terutama untuk Pramono-Rano. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, menyebutkan bahwa PDIP memiliki tingkat dukungan sebesar 81,6 persen, menunjukkan kesetiaan yang kuat terhadap keputusan partai.
Selain itu, Pramono-Rano juga berhasil menarik dukungan dari basis pendukung partai lain seperti Partai Gerindra, PKS, Demokrat, dan Golkar. Hal ini menjadikan pasangan calon nomor urut 3 ini semakin kompetitif dalam Pilkada Jakarta. Burhanuddin menjelaskan bahwa basis pemilih Gerindra memberikan dukungan sekitar 32,5 persen, PKS 34,8 persen, Demokrat 41,6 persen, dan Golkar 33,2 persen.
Mantan Gubernur Jakarta, Anies Baswedan, sebelumnya menyatakan alasannya mendukung Pramono-Rano dalam Pilkada Jakarta. Menurut Anies, Pramono adalah sosok yang berpihak kepada masyarakat lemah dan kecil, sehingga ia merasa perlu memberikan dukungan kepada pasangan tersebut.