Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menilai pemakzulan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, sebagai manifestasi ketahanan demokrasi di negeri tersebut. Dalam pernyataannya, Blinken menegaskan komitmen AS untuk terus berkolaborasi dengan kepemimpinan baru di Seoul.
Antony Blinken menyatakan kesiapan Amerika Serikat untuk menjalin kolaborasi erat dengan Perdana Menteri Han Duck-soo, yang akan menjabat sebagai pemimpin sementara Korea Selatan. Blinken menekankan pentingnya hubungan bilateral yang kokoh antara kedua negara, terutama dalam menghadapi tantangan global dan regional.
Pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol dianggap sebagai proses demokrasi yang menunjukkan ketahanan sistem politik Korea Selatan. Blinken memuji cara Korea Selatan menangani situasi ini, yang mencerminkan komitmen negara tersebut terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan supremasi hukum.
Pemakzulan ini diperkirakan tidak akan mengganggu hubungan bilateral antara Amerika Serikat dan Korea Selatan. Sebaliknya, Blinken menegaskan bahwa AS akan terus mendukung Korea Selatan dalam masa transisi ini dan berkomitmen untuk memperkuat kolaborasi di berbagai bidang, termasuk keamanan, ekonomi, dan isu-isu global lainnya.
Dengan kepemimpinan baru di Seoul, Amerika Serikat berharap dapat melanjutkan kolaborasi yang telah terjalin selama ini. Blinken menyatakan bahwa AS siap mendukung Korea Selatan dalam menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat regional maupun internasional, serta berkontribusi pada stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea.