Haluan.co – Kawendra Lukistian secara terang-terangan menguak alasan mantap berpolitik.
Tak disangka, musik menjadi alasan Kawendra Lukistian masuk dunia politik.
Dalam tayangan YouTube Haluan Media, Kawendra menceritakan kariernya di dunia politik.
Kawendra Lukistian mengaku dirinya seorang komposer dan kerap membuat lagu politik sejak akhir 2009.
“Saya basiclly komposer, jadi saya masuk politik itu karena musik, karena dulu itu sudah mulai bikin lagu sejak 2009 akhir untuk kampanye, baik itu kepala daerah, partai, dll,” terang Kawendra Lukistian, dikutip pada Kamis (12/10/2023).
“Contohnya sempat bikin lagu untuk Pak Jokowi-Ahok waktu di DKI, ‘Namanya Juga Jakarta’, saya bikin dan produsernya juga,” imbuhnya.
Karena kerap membuat musik soal politik membuat Kawendra tak segan untuk ikut terjun masuk ke dalamnya.
Ia mengaku politik itu menyenangkan.
“Saya sering bikin lagu politik, jadi saya masuk politik, asik ternyata, jadi awalnya saya masuk politik berangkatnya dari jalur musik,” tuturnya.
Di politik, Kawendra Lukistian bergabung dengan partai yang diketuai oleh Prabowo Subianto.
Ia juga mengungkap alasan bergabung dengan Gerindra.
Diketahui, Kawendra kini didapuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra.
“Buat saya, saya mengidolakan Pak Prabowo dan setelah baca bagaimana manivestor partai Gerindra, gak ada alasan sebagai anak muda untuk berkontribusi lebih untuk negara lewat jalur politik, dan Pak Prabowo dengan mentor politik yang lain bukan pihak yang membatasi anak muda untuk berkarya di politik,” katanya.
“Jadi kita diberikan ruang yang lebar, dan melihat semangat anak muda di Gerindra rasanya Indonesia Emas di 2045 itu bukan hal yang sulit untuk tercapai, semakin banyak anak muda, penetrasinya lebih mudah, akselerasinya lebih cepat,” sambungnya.
Selain menjadi Waksejen DPP Gerindra, Kawendra Lukistian juga menjabat sebagai Ketua Gerakan Ekonomi Kreatif Nasional (GeKrafs).
Kawendra mengurai mengenai apa itu GeKrafs.
“GeKrafs ini wadah inisiatif publik yang menyatukan semangat para pelaku ekonomi kreatif dari Sabang-Merauke, terbentuknya di 2019 lalu, berangkat dari keprihatinan apresiasi terhadap karya cipta budaya kesenian, alhamdulillah kita sudah di 32 provinsi, 228 kabupaten/kota,” ungkapnya.
Di GeKrafs sendiri, ada program 4L untuk para pelaku ekonomi kreatif.
“Program nyatanya, kita melakukan pendampingan, narasi besarnya disebut 4L, Literasi ekonomi kreatif yang optimal dan membumi, Lahirnya pengusaha-pengusaha baru di sektor ekraf, Luasnya lapangan kerja di sektor ekraf, Lestarinya produk kreatif kesenian dan kebudayaan,” tuturnya.
Di akhir, Kawendra Lukistian membeberkan strategi untuk menggerakkan para pelaku ekonomi kreatif.
“Kita selalu menggerakkan dengan triple track strategy, pertama melakukan pendampingan pada pelaku ekraf, tatanan pemikiran, mendorong regulasi-regulasi yang berpihak pada pelaku ekraf,” tutupnya.
