Jakarta – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan peringatan kepada satuan tugas gabungan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Saat ini, Pulau Sumatra, Jawa, dan sebagian Kalimantan sedang mengalami karhutla yang cukup signifikan.
BNPB menekankan pentingnya perhatian khusus dari pemerintah daerah dalam menangani karhutla. Pemerintah daerah diharapkan dapat memastikan bahwa lahan tetap dalam kondisi basah untuk meminimalisasi dampak perluasan kebakaran. Langkah ini dianggap krusial untuk mengurangi risiko penyebaran api yang lebih luas.
Menurut BNPB, ada beberapa faktor yang dapat memicu perluasan wilayah karhutla. Sejak dasarian II Juli 2024, mayoritas lahan mineral, gambut, dan hutan kering memiliki potensi besar untuk memicu perluasan wilayah karhutla. Kondisi ini memerlukan perhatian ekstra dari semua pihak terkait untuk mencegah bencana yang lebih besar.
BNPB juga menggarisbawahi pentingnya langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang efektif. Salah satu langkah yang disarankan adalah peningkatan patroli dan pengawasan di daerah rawan kebakaran. Selain itu, edukasi kepada masyarakat mengenai bahaya karhutla dan cara pencegahannya juga dianggap penting untuk mengurangi risiko kebakaran.
Kerjasama antar lembaga dan instansi terkait juga menjadi kunci dalam penanganan karhutla. BNPB mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan baik dalam upaya pencegahan dan penanganan kebakaran hutan dan lahan. Dengan kerjasama yang solid, diharapkan dampak dari karhutla dapat diminimalisasi dan bencana serupa dapat dicegah di masa mendatang.
