Jakarta – Motor injeksi dikenal lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan model karburator. Namun, meskipun memiliki keunggulan tersebut, motor injeksi tetap memerlukan perawatan yang tepat dan rutin. Terkadang, ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa motor injeksi membutuhkan servis segera, tetapi sering kali diabaikan oleh pengendara.
Mengabaikan gejala kerusakan pada motor injeksi dapat memperburuk kondisi mesin dan menyebabkan biaya perbaikan yang lebih mahal. Salah satu tanda paling umum yang harus diwaspadai yakni penurunan performa mesin. Misalnya, motor yang terasa “brebet” atau tidak responsif saat digas.
Selain penurunan performa, konsumsi bahan bakar yang lebih boros dari biasanya juga bisa menjadi indikator adanya masalah pada sistem injeksi bahan bakar. Menurut Purnomo, pengelola bengkel Tamaro Motor di Jakarta Barat, masalah pada motor injeksi sering kali ada karena pengendara selalu menunda perawatan rutin.
Purnomo menambahkan bahwa gejala lain yang harus diperhatikan adalah sulitnya motor dinyalakan di pagi hari atau setelah lama tidak digunakan. Selain itu, lampu indikator check engine yang menyala di panel dashboard juga merupakan peringatan yang tidak boleh dihiraukan.
Untuk mencegah masalah ini, Purnomo menyarankan pemilik motor injeksi melakukan servis rutin setiap 4.000 hingga 6.000 kilometer. Dengan perawatan yang tepat, motor injeksi bisa tetap dalam kondisi prima dan awet digunakan untuk jangka waktu yang lama. Jangan tunda servis jika sudah muncul tanda-tanda kerusakan pada motor Anda.