Jakarta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaporkan bahwa beberapa wilayah di Yogyakarta mengalami kekeringan yang cukup parah. Salah satu daerah yang paling terdampak adalah Gunung Kidul.
Edhy, perwakilan dari BPBD DIY, menyebutkan bahwa ada sembilan kecamatan di Gunung Kidul yang terdampak kekeringan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah Nglipar, Purwosari, Tepus, Panggang, Saptosari, Karangmojo, Girisubo, Semanu, dan Saptosari.
Menanggapi kondisi ini, BPBD Gunung Kidul telah mengambil langkah cepat dengan mendistribusikan air bersih ke daerah-daerah yang terdampak. Edhy menjelaskan bahwa kebutuhan air bersih untuk masyarakat di wilayah tersebut mencapai 100 tangki air per hari.
Edhy juga menambahkan bahwa kondisi kekeringan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci, perbedaan ini mungkin terkait dengan intensitas dan durasi kekeringan yang terjadi.
Di sisi lain, Edhy mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan Surat Keputusan (SK) Gubernur DIY terkait dengan status siaga kekeringan. Pengajuan SK ini dilakukan pada Jumat, 26 Juli 2024, sebagai langkah antisipatif untuk menangani dampak kekeringan yang lebih luas.
BPBD DIY terus memantau kondisi kekeringan di wilayah Yogyakarta dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi air bersih berjalan lancar. Selain itu, mereka juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan air dengan bijak dan menghindari pemborosan.
Kekeringan yang melanda Yogyakarta, khususnya di Gunung Kidul, tidak hanya berdampak pada ketersediaan air bersih, tetapi juga mempengaruhi sektor pertanian dan kehidupan sehari-hari masyarakat. Banyak petani yang mengalami kesulitan dalam mengairi lahan pertanian mereka, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hasil panen dan perekonomian lokal.
Pemerintah daerah bersama BPBD DIY terus berupaya mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah kekeringan ini. Salah satu langkah yang diambil adalah pembangunan sumur bor dan embung untuk menampung air hujan. Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya konservasi air juga menjadi fokus utama.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan masalah kekeringan di Yogyakarta, khususnya di Gunung Kidul, dapat segera teratasi. Masyarakat juga diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya menjaga sumber daya air dan berpartisipasi aktif dalam upaya konservasi.