Jakarta – Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, mengeluarkan instruksi baru yang memerintahkan untuk segera menghabisi para sandera jika militer Israel kembali menyerbu lokasi penahanan mereka. Pernyataan ini disampaikan oleh juru bicara sayap milisi Hamas, Brigade Al Qassam, Abu Obeida, seperti dilaporkan oleh AFP.
Media Israel, Jerusalem Post, melaporkan bahwa Hamas sempat mengirim video salah satu sandera bernama Eden Yerushalmi. Dalam video tersebut, Eden menyampaikan pesan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebelum dieksekusi mati oleh Hamas. Namun, video tersebut kemudian dihapus oleh forum keluarga sandera agar tidak disaksikan oleh publik.
Eden Yerushalmi adalah salah satu dari enam sandera yang diklaim ditemukan tewas di terowongan Gaza pekan lalu oleh militer Israel. Hamas sebelumnya menyalahkan Netanyahu atas kematian enam sandera tersebut. Pejabat senior Hamas, Khalil Al-Hayya, menyatakan bahwa para sandera kemungkinan masih hidup saat ini jika saja Israel tidak melancarkan serangan.
Pengumuman ini menambah ketegangan di wilayah tersebut dan memicu reaksi dari berbagai pihak internasional. Banyak yang mengutuk tindakan Hamas dan menyerukan agar kedua belah pihak menahan diri untuk menghindari eskalasi lebih lanjut.