Jakarta – Di tengah perbincangan yang masih hangat mengenai persetujuan gencatan senjata, Israel melancarkan serangan ke Lebanon yang mengakibatkan 25 nyawa melayang. Serangan ini terjadi pada Selasa waktu setempat, bertepatan dengan hari ketika Israel menerima usulan untuk mengakhiri konflik dengan kelompok Hizbullah.
Menurut laporan dari otoritas setempat, serangan tersebut menewaskan 10 orang di jantung kota Beirut, 6 orang di kota selatan Shaqra, 2 orang di Tyre, 6 orang di wilayah Baalbek-Hermel, dan 1 orang di Hadath, yang terletak di wilayah Gunung Lebanon selatan Beirut.
Kantor berita resmi Lebanon, NNA, melaporkan bahwa sebuah gedung apartemen di Hamra, pusat komersial tersibuk di Beirut, terkena serangan. Hamra dikenal sebagai rumah bagi dua universitas Amerika dan beberapa kantor nirlaba internasional. Sebelumnya, militer Israel telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk wilayah ini, termasuk Hamra.
Militer Israel mengungkapkan bahwa target serangan termasuk fasilitas penyimpanan, cabang Al-Qard Al-Hassan, dan kantor penukaran uang yang diduga digunakan untuk mendanai kegiatan militer Hizbullah. Serangan ini dilakukan beberapa jam sebelum Israel menyetujui gencatan senjata, dengan peningkatan serangan yang signifikan di pusat kota Beirut, bukan hanya di pinggiran selatan yang didominasi oleh Hizbullah, untuk pertama kalinya dalam konflik ini.