Gaza City – Setidaknya 40 warga Palestina dilaporkan tewas dalam serangkaian serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di berbagai wilayah Jalur Gaza pada Minggu (10/11) waktu setempat. Di antara korban tewas, sekitar dua lusin ditemukan di dalam bangunan tempat tinggal di area Jabalia, bagian utara Jalur Gaza, yang menjadi sasaran serangan udara dari Tel Aviv.
Menurut Pusat Hak Asasi Manusia Palestina (PCHR) di Jalur Gaza, seperti dilaporkan oleh Reuters pada Senin (11/11/2024), setidaknya 24 orang kehilangan nyawa ketika serangan udara Israel menghancurkan sebuah gedung tiga lantai di Jabalia. Selain itu, sekitar 30 orang lainnya yang tinggal di sekitar gedung tersebut mengalami luka-luka akibat dampak serangan tersebut.
Rekaman video yang beredar di media sosial, meskipun belum dapat diverifikasi secara independen oleh Reuters, menunjukkan selusin jenazah yang dibungkus selimut dan dibaringkan di luar rumah sakit di dekat Jabalia. Laporan media lokal menyebutkan bahwa jenazah-jenazah tersebut adalah korban tewas dalam serangan yang menghantam gedung permukiman yang menampung sedikitnya 30 orang.
Militer Israel, dalam pernyataannya, mengklaim bahwa pasukannya telah menyerang sebuah lokasi di area Jabalia yang diduga sebagai tempat operasi “teroris”. Di Gaza City, salah satu serangan udara Israel dilaporkan menghantam sebuah rumah di area Sabra pada Minggu (10/11) waktu setempat, menewaskan seorang pejabat Kementerian Kesejahteraan Gaza, Wael Al-Khour, bersama istri, ketiga anaknya, dan tiga cucunya.
Militer Israel menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki lebih lanjut laporan tersebut. Sementara itu, sayap militer Hamas menyatakan secara terpisah bahwa mereka telah menewaskan 15 tentara Israel dalam serangan yang terjadi di wilayah kota Beit Lahiya, yang terletak di sebelah utara Jabalia, pada hari Minggu (10/11) waktu setempat. Hingga saat ini, belum ada tanggapan dari pihak Israel atas klaim tersebut.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, dalam pernyataannya, menyebutkan bahwa timnya, bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), telah mengevakuasi 20 pasien dari Rumah Sakit Al-Awda di area Jabalia pada hari Minggu (10/11/2024) waktu setempat ke fasilitas medis lainnya di Gaza City. Disebutkan bahwa salah satu pasien meninggal dunia ketika ambulans yang mengangkutnya ditahan selama berjam-jam di pos pemeriksaan Israel yang memisahkan wilayah Jalur Gaza bagian utara dari Gaza City.
Tiga rumah sakit di dalam dan sekitar Jabalia telah dikepung oleh pasukan Israel selama beberapa pekan terakhir. Para pejabat rumah sakit menolak perintah Tel Aviv untuk mengevakuasi fasilitas tersebut atau meninggalkan para pasien tanpa pengawasan di tengah persediaan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar yang semakin menipis.
Militer Israel menuduh kelompok Hamas mengeksploitasi penduduk sipil dan properti sipil di Jalur Gaza untuk tujuan militer. Tuduhan ini telah berulang kali dibantah oleh Hamas yang menguasai Jalur Gaza. Ketegangan antara kedua belah pihak terus meningkat, menambah kompleksitas konflik yang sudah berlangsung lama di wilayah tersebut.