/

Israel vs Hizbullah: Ketegangan Memuncak, Gencatan Senjata Dilanggar!

1 min read

Jakarta – Ketegangan antara Israel dan milisi Hizbullah di Lebanon kembali membara, menambah bara pada api konflik yang telah lama membara. Kedua belah pihak saling tuding melanggar perjanjian gencatan senjata yang seharusnya menjadi jembatan damai sejak 27 November lalu. Namun, meski gencatan senjata masih berlaku, serangan di perbatasan Israel dengan Lebanon selatan, markas besar Hizbullah, terus berlanjut tanpa henti.

Pada hari Senin, serangan Israel di dua kota di Lebanon Selatan, Talousa dan Haris, menewaskan sembilan jiwa dan melukai tiga lainnya. Militer Israel mengklaim serangan tersebut sebagai langkah pertahanan diri, menargetkan puluhan lokasi milik Hizbullah di seluruh Lebanon, menuduh kelompok tersebut memulai serangan meski gencatan senjata masih berlangsung.

Tel Aviv menuduh milisi Hizbullah tetap aktif di zona selatan perbatasan dengan Lebanon, yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap perjanjian gencatan senjata. Sebelumnya, otoritas Lebanon melaporkan dua korban tewas lainnya akibat serangan Israel, termasuk seorang anggota keamanan Lebanon, sehingga total korban tewas pada hari itu mencapai sebelas orang.

Berita Lainnya  Disnaker Bertindak! Sritex Dihantam Keputusan Pailit!

Serangan terbaru Israel terjadi setelah Hizbullah menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata. Sebagai respons, Hizbullah meluncurkan roket ke posisi militer Israel di wilayah sengketa Peternakan Shebaa, menyebutnya sebagai “serangan peringatan defensif.” Warga Beirut melaporkan kepada Reuters bahwa mereka mendengar suara drone terbang rendah di atas kota pada larut malam.

Pertukaran serangan ini semakin mengancam posisi gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat. Gencatan senjata tersebut melarang Israel melakukan operasi militer ofensif di Lebanon, sementara Lebanon diharuskan mencegah kelompok bersenjata, termasuk Hizbullah, menyerang Israel.

Militer Israel melaporkan tidak ada korban akibat dua peluncuran roket Hizbullah, tetapi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu berjanji akan memberikan respons “kuat.” Hizbullah menyatakan bahwa serangan roket mereka adalah balasan atas pelanggaran gencatan senjata yang berulang kali dilakukan oleh Israel.

Berita Lainnya  Rusia Murka! Israel Bombardir Beirut, Komandan Hizbullah Gugur

Ketua parlemen Lebanon, Nabih Berri, yang merupakan sekutu Hizbullah dan negosiator gencatan senjata dari pihak Lebanon, menyatakan bahwa Beirut telah mencatat setidaknya 54 pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak Rabu. Prancis, sekutu Israel, juga menuduh Israel melanggar perjanjian gencatan senjata sebanyak 52 kali sejak 27 November.

Media Israel, Ynet News, melaporkan bahwa salah satu pelanggaran militer Tel Aviv terbaru adalah serangan pada Sabtu lalu yang menewaskan tiga warga sipil Lebanon. Pejabat Prancis menilai Israel bertindak tanpa berkonsultasi dengan komite internasional yang dibentuk untuk memantau kepatuhan kedua belah pihak terhadap perjanjian gencatan senjata.

Di sisi lain, pejabat Israel membela tindakan mereka dengan menyatakan bahwa komite pemantau internasional belum bisa sepenuhnya beroperasi untuk memantau keadaan di lapangan setidaknya sampai awal pekan ini.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media Group 
slot online slot gacor slot