Jakarta – Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla (JK), menegaskan pentingnya pemerintah menunjuk menteri yang benar-benar memahami bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Dalam pesannya kepada pemerintahan baru Prabowo Subianto, JK menekankan perlunya memilih Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) yang memiliki kompetensi di bidang tersebut.
Menurut JK, jika Kemendikbudristek dipimpin oleh seseorang yang tidak memahami dunia pendidikan, hasilnya akan merugikan. Meskipun kementerian tersebut mendapatkan anggaran yang besar, tanpa pemimpin yang kompeten, anggaran tersebut tidak akan memberikan hasil yang diharapkan.
JK mengibaratkan kepemimpinan di kementerian pendidikan dengan manajemen perusahaan. Menurutnya, untuk mendirikan perusahaan yang baik, diperlukan Chief Executive Officer (CEO) dan direktur-direktur yang mumpuni. Hal pertama yang harus dilakukan untuk menciptakan perusahaan yang baik adalah memilih pemimpin yang tepat.
Selain memilih pemimpin yang kompeten, JK juga menekankan pentingnya memiliki program dan target yang jelas. Tanpa program yang terstruktur dan target yang terukur, upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan tidak akan maksimal.
JK juga memberikan kritik terhadap kinerja Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim selama lima tahun menjabat. Menurut JK, mantan bos Gojek tersebut tidak memiliki cukup pengalaman di dunia pendidikan. JK menyebutkan beberapa nama menteri pendidikan dari masa ke masa, seperti Ki Hadjar Dewantara, Muhadjir Effendy, hingga Anies Baswedan, yang menurutnya memiliki keahlian di bidang pendidikan.
JK juga menyoroti kurangnya kehadiran Nadiem di daerah dan jarangnya berkantor. Menurutnya, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem memiliki cakupan yang luas, tidak hanya mencakup pendidikan, tetapi juga kebudayaan, riset, dan teknologi. Oleh karena itu, JK menilai perlu adanya sosok yang benar-benar kompeten untuk mengisi posisi tersebut.