Jakarta – Kebakaran hutan yang melanda Los Angeles, Amerika Serikat, telah menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar, diperkirakan mencapai US$150 miliar atau sekitar Rp2.430 triliun. Angka ini mencakup kerugian yang diasuransikan maupun yang tidak, dan menjadi salah satu bencana terburuk dalam sejarah California.
Perusahaan perkiraan cuaca terkemuka di Amerika Serikat, AccuWeather, mengungkapkan bahwa kebakaran hutan ini telah menyebabkan kerugian ekonomi yang sangat signifikan. Berdasarkan perhitungan mereka, kerugian diperkirakan mencapai antara US$135 miliar (sekitar Rp2.185 triliun) hingga US$150 miliar (sekitar Rp2.430 triliun). Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya yang berkisar antara US$52 miliar hingga US$57 miliar.
Seorang juru bicara AccuWeather menyatakan bahwa total kerusakan dan kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan ini dapat mencapai hampir 4 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) tahunan negara bagian California. Hal ini menunjukkan betapa dahsyatnya dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh bencana ini.
Awal pekan ini, Los Angeles dilanda kebakaran hebat yang menyebar dengan cepat, bahkan mencapai Hollywood Boulevard. Kebakaran ini melanda beberapa wilayah, termasuk Pacific Palisades, Eaton, San Gabriel, Hurst, Lembah San Fernando, Kenneth, hingga dekat Ventura County. Kondisi ini memaksa pihak berwenang untuk melakukan evakuasi massal demi keselamatan warga.
Imbas dari kebakaran ini, sekitar 10 orang dilaporkan meninggal dunia, dan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring dengan upaya pencarian dan penyelamatan yang masih berlangsung. Selain itu, lebih dari 9.000 rumah, tempat bisnis, dan bangunan lainnya dilaporkan terdampak atau hancur akibat kebakaran ini.
Pihak berwenang terus berupaya untuk mengendalikan kebakaran dan meminimalkan dampak lebih lanjut. Ribuan petugas pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api, sementara tim penyelamat bekerja keras untuk mengevakuasi warga yang terjebak di daerah berbahaya. Gubernur California, Gavin Newsom, juga telah mengerahkan personel Garda Nasional untuk membantu penanganan bencana ini.
