Ambon – Komandan Brimob Resimen Pelopor 3, Kombes Roy Wae, menyampaikan permintaan maaf setelah anak buahnya terlibat dalam serangan dan penganiayaan terhadap anggota polisi lalu lintas Polres Tual di depan Gereja Maranatha pada Minggu (28/7) malam.
Roy berharap insiden bentrokan tersebut menjadi yang terakhir dan tidak terulang kembali karena merugikan kedua belah pihak. Ia juga meminta maaf kepada masyarakat Kota Tual yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, terutama umat Kristiani yang sedang melaksanakan ibadah malam di Gereja Maranatha.
Roy berjanji bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan Polres Tual terkait tugas dan fungsi masing-masing. Hal ini diharapkan bisa mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.
Kapolres Tual, AKBP Adrian, menyatakan bahwa anggota polantas yang menggelar razia Operasi Patuh Salawaku 2024 sudah mendapat izin darinya. Ia juga meminta maaf atas insiden yang terjadi dan menegaskan bahwa apel bersama dalam rangka perdamaian antara Brimob dan polisi digelar setelah mendapat perintah langsung dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Adrian menekankan pentingnya agar insiden tersebut tidak terulang kembali. Ia meminta kepada anak buahnya, terutama polantas, untuk tidak menaruh dendam dan saling memaafkan demi menjaga keharmonisan dan profesionalisme dalam bertugas.
Sebelumnya, pasukan Brimob Resimen 3 Pelopor dan anggota Polisi Lalu Lintas Polres Kota Tual, Maluku, terlibat bentrokan di depan Gereja Maranatha, Kota Tual, Maluku, pada Minggu (28/7) malam. Bentrokan tersebut menyebabkan kepanikan di kalangan umat Kristiani yang sedang beribadah malam di gereja. Mereka tidak bisa keluar karena letusan tembakan dari luar gereja, dan beberapa warga terlihat berlindung di bawah tiang rumah untuk menghindari ancaman peluru.
Penganiayaan terhadap personel Polres Tual diduga dilatarbelakangi oleh penahanan kendaraan pribadi salah satu anggota Brimob oleh petugas Sat Lantas Polres Tual saat Operasi Patuh Salawaku 2024 pada Jumat (26/7). Kendaraan tersebut ditahan karena menggunakan knalpot borong yang melanggar aturan.