Jakarta – Di tengah gejolak yang melanda Timur Tengah, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengadakan pertemuan strategis dengan Mohammad Abdelsalam, kepala negosiator milisi Houthi Yaman, di Muscat pada Senin (14/10) waktu setempat. Pertemuan ini berlangsung di tengah spekulasi yang mengemuka mengenai kemungkinan serangan balasan Israel terhadap Iran.
Kementerian Luar Negeri Iran merilis sejumlah foto yang memperlihatkan pertemuan antara Araghchi dan Abdelsalam di ibu kota Oman. Pertemuan ini terjadi di tengah spekulasi bahwa Israel mungkin akan melancarkan serangan balasan terhadap Iran, menyusul serangan rudal yang dilancarkan Iran sebelumnya.
Selain bertemu dengan Abdelsalam, Araghchi juga mengadakan diskusi dengan Menteri Luar Negeri Oman, Badr Albusaidi. Pembicaraan mereka berfokus pada perkembangan situasi di Lebanon dan Jalur Gaza, dua wilayah yang saat ini menjadi pusat perhatian internasional akibat konflik yang berkepanjangan.
Kementerian Luar Negeri Oman menyatakan bahwa kedua pejabat sepakat untuk menjadikan diplomasi sebagai “alat penting” dalam menyelesaikan perselisihan dan konflik yang melanda kawasan tersebut. Kesepakatan ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk mencari solusi damai di tengah ketegangan yang meningkat.
Sebelumnya, pada 1 Oktober, Iran meluncurkan 200 rudal hipersonik dan balistik ke arah Israel. Serangan ini diklaim sebagai respons atas kematian Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, di Lebanon. Tindakan Iran ini memicu janji balasan dari pihak Israel, yang semakin memperkeruh situasi di kawasan.
Houthi Yaman, bersama dengan kelompok Hamas Palestina di Gaza dan Hizbullah, merupakan bagian dari “poros perlawanan” Iran. Kelompok-kelompok militan ini bersatu dalam perlawanan mereka terhadap Israel, menambah kompleksitas konflik yang sudah berlangsung lama di Timur Tengah.