Jakarta – Dalam langkah inovatif yang mengundang perhatian, Microsoft memperkenalkan Copilot Studio, sebuah perangkat lunak yang memungkinkan perusahaan untuk menciptakan asisten AI kustom sesuai kebutuhan spesifik mereka. Dikenal sebagai ‘agen’, asisten virtual ini dirancang untuk menjalankan berbagai fungsi administratif yang biasanya dilakukan oleh karyawan manusia.
Konsep ‘karyawan virtual’ ini memicu kekhawatiran akan potensi AI menggantikan peran manusia. Namun, Microsoft menegaskan bahwa ‘agen’ ini dirancang semata-mata untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin yang membosankan, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan yang lebih strategis dan kreatif.
Sebagai ilustrasi, Copilot Studio dapat digunakan untuk mengembangkan chatbot yang menjawab pertanyaan yang sudah tersedia di situs web atau data internal perusahaan. Selain itu, dapat juga digunakan untuk mengumpulkan pertanyaan dari karyawan kepada tim IT.
‘Agen’ ini juga memiliki kemampuan untuk merespons email yang masuk ke perusahaan, memberikan jawaban yang sesuai dengan konteks pertanyaan, informasi pengirim, atau pemahaman terhadap standar prosedur operasi yang berlaku.
Copilot Studio dirancang dengan antarmuka yang meminimalkan kebutuhan akan penulisan kode, memungkinkan perusahaan untuk membangun asisten digital dengan pengetahuan coding yang terbatas, menggunakan antarmuka grafis yang intuitif. Microsoft bahkan menawarkan ‘agen’ yang hampir siap pakai.
Beberapa perusahaan telah menguji coba ‘agen’ Copilot ini. Misalnya, Thomson Reuters dilaporkan mampu menghemat waktu hingga setengahnya dalam tugas-tugas uji kelayakan hukum. Sementara itu, McKinsey & Company disebut dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk proses onboarding hingga 90% dan beberapa tugas administratif hingga 30%.