NASA Terkejut! Starliner Pulang Tanpa Astronaut, Ada Apa?

1 min read
Starliner spaceship in space. Crew Space Transportation on orbit of Earth. Expedition to International space station. Elements of this image furnished by NASA (url: https://www.nasa.gov/sites/default/files/styles/full_width_feature/public/thumbnails/image/iss063e074377.jpg https://www.nasa.gov/sites/default/files/styles/full_width_feature/public/thumbnails/image/iss067e066735.jpg)

Jakarta – Badan Antariksa dan Penerbangan Amerika Serikat (NASA) akan menyelidiki masalah yang dialami pesawat antariksa Starliner dari Boeing. Pesawat ini kembali ke Bumi tanpa membawa astronaut dari Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Starliner meninggalkan ISS pada Jumat malam (6/9) dan mendarat di New Mexico tepat setelah tengah malam pada Sabtu (7/9).

Pendaratan ini menandai akhir dari Crew Flight Test (CFT), misi astronaut pertama Starliner. Namun, tidak ada astronaut yang turun dari kapsul itu. Sebelumnya, Starliner mengalami masalah dengan pendorong sistem kontrol reaksinya (RCS) tidak lama setelah peluncurannya pada 5 Juni. NASA memutuskan untuk tidak mengambil risiko dengan menempatkan dua astronaut, Williams dan Wilmore, di dalam kapsul itu dalam perjalanannya ke Bumi.

Kedua astronaut ini akan dipulangkan dengan penerbangan lain. Mereka dijadwalkan kembali ke Bumi pada Februari 2025 dengan menumpang kapsul SpaceX Crew Dragon. Pesawat antariksa yang akan menerbangkan misi Crew-9 SpaceX tersebut akan meluncur ke ISS pada 24 September.

CFT yang menghadapi masalah kebocoran helium dan masalah pendorong seharusnya hanya berlangsung sekitar 10 hari. Namun, NASA menahan Starliner di ISS selama tiga bulan untuk menganalisis masalah pendorong dan menentukan langkah-langkah yang harus diambil untuk mengatasinya. Masalah-masalah tersebut tampaknya terkait dengan panas berlebih yang kemungkinan disebabkan oleh frekuensi penggunaan pendorong dan penempatannya di dalam tempat penampungan penahan panas di bagian luar pesawat ruang angkasa yang dikenal sebagai “doghouses.”

Lapisan segel yang menggembung dan isolasi yang terlepas tampaknya membendung aliran propelan ke pendorong RCS. NASA dan Boeing berharap CFT akan membuka jalan bagi penerbangan berawak operasional pertama Starliner. Misi tersebut, yang dikenal sebagai Starliner-1, untuk sementara ditargetkan pada Agustus 2025. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah Starliner akan bisa melakukan peluncuran sesuai jadwal tersebut.

Jadwal mendatang mungkin meluncurkan penerbangan uji coba lain sebelum Starliner disertifikasi untuk misi astronaut sepenuhnya. Saat ini, sebagian besar pekerjaan NASA akan berfokus pada masalah overheating pendorong RCS dan bagaimana cara mengatasinya. Tim juga akan menyelidiki pelepasan atau perubahan selimut termal di dalam doghouses, untuk membantu menjaga pendorong tetap dingin.

Berita Terbaru

Mengenai Kami

Haluan.co adalah bagian dari Haluan Media Group yang memiliki visi untuk mencerdaskan generasi muda Indonesia melalui sajian berita yang aktual dan dapat dipercaya

Alamat
Jalan Kebon Kacang XXIX Nomor 02,
Tanah Abang, Jakarta Pusat
—–
Lantai IV Basko Grandmall,
Jl. Prof. Hamka Kota Padang –
Sumatera Barat

 0813-4308-8869
 [email protected]

Copyright 2023. All rights reserved.
Haluan Media GroupÂ